Thursday, October 4, 2018

Tazkirah Jangan Ego



Semakin kita di penghujung, maka kita akan lihat makin banyak perkara mungkar yang dibuat oleh manusia, dan bertambah-tambah pula kebangangan segelintir dari kita....
Pastu bila orang tegur kemungkaran super jahiliah itu, maka mula keluar ayat, "Kita Siapa Nak Campur Urusan Orang" . "Dosa Antara Aku Dengan Allah SWT". Dan macam-macam lagi lah, seumpama kat muka bumi ini mereka sahaja yang Allah SWT ciptakan, barangkali mereka lupa pesanan Rasulullah saw kepada kita tentang menegur orang-orang yang membuat kemungkaran, Dari Abu Said Al-Khudri r.a berkata: Aku mendengar Rasulullah s.a.w bersabda:

من رأى منكرًا فليغيره بيده، فإن لم يستطع فبلسانه، فإن لم يستطع فبقلبه وذلك أضعف الإيمان

“Barangsiapa yang melihat kemungkaran maka hendaklah dia mencegah dengan tangannya, sekiranya dia tidak mampu, maka dengan lisannya, dan sekiranya dia tidak mampu (juga), maka dengan hatinya. Yang demikian itu adalah selemah-lemah keimanan....”
-(Riwayat Imam Muslim dalam Sahihnya dari hadis Abu Said r.a)

Dan tentang sebuah hadis lagi, Rasulullah s.a.w bersabda:

إن الله يسأل العبد يوم القيامة حتى يقول له‏:‏ ما منعك إذا رأيت المنكر فلم تغيره‏؟‏ فيقول‏:‏ خشيت الناس، فيقول الله تعالى‏:‏ ‏(‏أنا أحق أن تخشاني‏)‏‏.

“Sesungguhnya Allah akan bertanya kepada hambaNya di hari kiamat sehingga Dia berfirman: Apa yang menghalangi kamu apabila merlihat kemungkaran namun kamu tidak mencegahnya? Maka dia pun menjawab: Aku takut pada manusia. Maka Allah berfirman: Aku lebih berhak untuk engkau takuti....”
-(Riwayat Imam Ahmad dalam Musnadnya dari hadis Abu Said Al-Khudri r.a)

Kita harus beringat, ada segelintir saudara kita di luar sana menegur kesalahan dan kesilapan kita kerana mereka menjalankan tanggungjawab sesama saudara semuslim, kerana wujud sifat kasih sayang di dalam jiwa mereka terhadap saudara seagama itulah yang membuat mereka ingin menyelamatkan kita ini dari terus hanyut dengan perkara-perkara mungkar yang dibenci Allah SWT....

Semoga tazkirah ringkas ini dapat kita renungkan bersama, didalam kehidupan ini jangan kita pentingkan diri, lawan ego dalam diri itu, jangan biarkan dia mengusai minda kita....

Sekian, Wabillahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Taala Wabarakatuh.... -M.S.R

22:48 - Khamis - 24 Muharram 1440H
04 Oktober 2018

One Mysterious Generation Official 489
Pondok Usang Teratak Buruk
35000 Tapah The Blues

#ThisIsNotScam #GoGoPowerRangers

#AlifLamMim #OMG489 #LegasiTG13
#CintaHatiBeta #MaalHijrah #InsanFaqir
#TitianPerjalanan #KulluNafsinZaikatulMaut

Fardhu Ain Yang Harus Difahami



-Tentang Islam kita dapat temukan dalam ilmu fiqih, sasarannya syari’at lahir, umpanya, sholat, puasa, zakat, naik haji, perdagangan, perkawinan, peradilan, peperangan, perdamaian dll....

-Tentang Iman kita dapat temukan dalam ilmu tauhid (usuluddin), sasarannya  i’tiqad (akidah / kepercayaan), umpamanya bagaimana kita (keyakinan dalam hati) terhadap Tuhan, Malaikat-Malaikat,  Rasul-Rasul, Kitab-kitab suci, kampung akhirat, hari bangkit, surga, neraka, qada dan qadar (takdir)....

-Tentang Ihsan kita dapat temukan dalam ilmu tasauf, sasarannya akhlak, budi pekerti, bathin yang bersih, bagaimana menghadapi Tuhan, bagaimana muraqabah dengan Tuhan, bagaimana membuang kotoran yang melengket dalam hati yang mendinding (hijab) kita dengan Tuhan, bagaimana Takhalli, Tahalli dan Tajalli.... Inilah yang dinamakan sekarang dengan Tasawuf....

-Setiap Muslim harus mengetahui 3 (tiga) unsur ini sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya dan memegang serta mengamalkannya sehari-hari....

-Pelajarilah ketiga ilmu itu dengan guru-guru, dari buku-buku, tulisan  atau dalam jama’ah / manhaj / metode / jalan....

-Waspadalah jika jama’ah / manhaj / metode / jalan yang “menolak” salah satu dari ketiga ilmu itu karena itu memungkinkan ketidak sempurnaan hasil yang akan dicapai....

-Jadi syarat untuk mendalami ilmu Tasawuf (tentang Ihsan) terlebih dahulu harus mengetahui ilmu fiqih (tentang Islam) dan ilmu tauhid / usuluddin (tentang Iman)....

-Dengan ketiga ilmu itu kita mengharapkan meningkat derajat/kualitas ketaqwaan kita....

-Mulai sebagai muslim menjadi mukmin dan kemudian muhsin atau yang kita ketahui sebagai implementasi Islam, Iman dan Ihsan....

-Orang-orang yang paham dan mengamalkan ilmu Tasawuf dikenal dengan nama orang sufi ❤️❤️❤️❤️....



Kredit: TV Tarikat

One Mysterious Generation Official 489
Pondok Usang Teratak Buruk
35000 Tapah The Blues

#AlifLamMim #OMG489 #LegasiTG13
#CintaHatiBeta #MaalHijrah #InsanFaqir
#TitianPerjalanan #KulluNafsinZaikatulMaut 

MUSIBAH DAN BALA BENCANA ADALAH TEGURAN DARI ALLAH



Dari berbagai rangkaian musibah, ujian dan bala bencana yang menimpa manusia, khususnya negeri ini, adalah karena perbuatan maksiat dan dosa mereka kepada Allah Swt dan RasulNya dalam merespon dakwah para Nabi dan Rasul-rasul Allah Swt. Selain itu mereka juga mendustakan ayat-ayat Allah, mengkufuri nikmat-nikmatNya dan menukarkan kenikmatan itu dengan kekafiran, serta para penguasa dan pembesar-pembesarnya menukar hukum Allah dengan hukum jahiliyah dan kecenderungan masyarakat memilih serta mengikuti tradisi nenek moyang dengan ajaran sesatnya yang bertolak belakang dari hidayah dan Sunnah Rasulullah Saw....

Al Qur’an menjelaskan, membenarkan hal tersebut, Allah Swt berfirman:

“Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman....”
-(QS. Al Qhashash, 28 : 59)

FirmanNya lagi:

“Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan....”
-(QS. Hud : 117)

FirmanNya lagi:

“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui....”
-(QS. An Nisaa : 147)

FirmanNya lagi:

“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya....”
-(QS. Al Isra, 17 : 16)

FirmanNya lagi:

“Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras.... yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh)....”
-(QS. Al Isra, 17 : 58)

FirmanNya lagi:

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kamu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari dosa-dosamu....”
-(QS. As Syura, 42 : 30)

FirmanNya lagi:

“Dan Allah Telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; Karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat....”
-(QS. An-Nahl, 16 : 112)

FirmanNya lagi:

“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan? Yaitu neraka Jahannam; mereka masuk kedalamnya; dan Itulah seburuk-buruk tempat kediaman....”
-(QS. Ibrahim, 14 : 28-29)

FirmanNya lagi:

“Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan dimuka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat yang diderita oleh orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu lebih kuat dri mereka, mereka telah mengolah bumi dan memakmurkannya lebih banyak dari apa yang mereka makmurkan.... Dan telah datang kepada mereka Rasul-rasul mereka dengan membawa keterangan dan bukti-bukti yang nyata.Maka Allah tidak sekali-kali berlaku dzalim kepada mereka ,tetapi merekalah yang berlaku dzalim terhadap dir mereka.... Kemudian akibat orang-orang yang melakukan kedurhakaan dan kejahatan adalah azab siksa yang lebih buruk, karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan mereka selalu memperolok-olok....”
-(QS. Rum, 30 : 9-10)

Dan firmanNya lagi:

“(ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: “Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya”.... (Allah berfirman): “Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, Maka Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.... Kalau kamu melihat ketika Para Malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar”, (tentulah kamu akan merasa ngeri), demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.... Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya, (keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya.... Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya.... Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi amat keras siksaan-Nya, (siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri [Allah tidak mencabut nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada sesuatu kaum, selama kaum itu tetap taat dan bersyukur kepada Allah.], dan sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui, (keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya.... Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya, maka Kami membinasakan mereka disebabkan dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya; dan kesemuanya adalah orang-orang yang zalim.... Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman....”
-(QS. Al An fal, 8 : 49-55)

Demikianlah diantara ayat-ayat Allah yang menerangkan sebab-sebab datangnya musibah dan bala bencana....

Rasulullah Saw juga menerangkan akan sebab-sebab musibah dalam haditsnya:

Berkata Ummu Salamah, istri Rasulullah Saw, aku mendengar Rasulullah Saw bersabda:

“Jika timbul maksiat pada ummatku, maka Allah akan menyebarkan azab-siksa kepada mereka....” Aku berkata : Wahai Rasulullah, apakah pada waktu itu tidak ada orang-orang shalih? Beliau menjawab: “ada!”.... Aku berkata lagi: Apa yang akan Allah perbuat kepada mereka? Beliau menjawab: “Allah akan menimpakan kepada mereka azab sebagaimana yang ditimpakan kepada orang-orang yang berbuat maksiat, kemudian mereka akan mendapatkan keampunan dan keredhaan dari dari Rabbnya....”
-(HR. Imam Ahmad)

Lima Sebab Datangnya Azab dan Siksa Allah

Rasulullah Saw bersabda:

“Bagaimana kalian apabila terjadi lima perkara, dan aku berlindung kepada Allah mudah-mudahan lima perkara itu tidak terjadi pada kamu atau kamu tidak menjumpainya, yaitu,

1.Tidaklah perbuatan zina itu tampak pada suatu kaum, dikerjakan secara terang-terangan, melainkan tampak dalam mereka penyakit ta’un dan kelaparan yang tidak pernah dijumpai oleh nenek moyang dahulu....

2.Dan tidaklah kaum itu menahan zakat, melainkan mereka ditahan oleh Allah turunnya hujan dari langit, andai kata tidak ada binatang ternak tentu mereka tidak akan dihujani....

3.Dan tidaklah kaum itu mengurangi takaran dan timbangan, melainkan mereka disiksa oleh Allah dengan kesengsaraan bertahun-tahun dan sulitnya kebutuhan hidup dan nyelewengnya penguasa....

4.Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka itu menghukumi dengan selain kitab yang diturunkan oleh Allah, melainkan mereka akan dikuasai oleh musuh yang merampas sebagian kekuasaan mereka....

5.Dan tidaklah mereka itu menyia-nyiakan kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya, melainkan Allah menjadikan bahaya di antara mereka sendiri....”
-(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Lima Belas Perkara Mendatangkan Musibah & Bala Bencana

Dari Ali bin Abi Thalib Ra berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Apabila umatku telah melakukan lima belas perkara, maka halal baginya (layaklah) ditimpakan kepada mereka bencana....” Ditanyakan, apakah lima belas perkara itu wahai Rasulullah?

Rasulullah Saw bersabda: “Apabila….

1.Harta rampasan perang (maghnam) dianggap sebagai milik pribadi,
2.Amanah (barang amanah) dijadikan sebagai harta rampasan,
3.Zakat dianggap sebagai cukai (denda),
4.Suami menjadi budak istrinya (sampai dia),
5.Mendurhakai ibunya,
6.Mengutamakan sahabatnya (sampai dia),
7.Berbuat zalim kepada ayahnya,
8.Terjadi kebisingan (suara kuat) dan keributan di dalam masjid (yang bertentangan dengan syari’ah),
9.Orang-orang hina, rendah, dan bejat moralnya menjadi pemimpin umat (masyarakat),
10.Seseorang dihormati karena semata-mata takut dengan kejahatannya,
11.Minuman keras (khamar) tersebar merata dan menjadi kebiasaan,
12.Laki-laki telah memakai pakaian sutera,
13.Penyanyi dan penari wanita bermunculan dan dianjurkan,
14.Alat-alat musik merajalela dan menjadi kebanggaan atau kesukaan,
15.Generasi akhir umat ini mencela dan mencerca generasi pendahulunya;
Apabila telah berlaku perkara-perkara tersebut, maka tunggulah datangnya malapetaka berupa; taufan merah (kebakaran), tenggelamnya bumi dan apa yang diatasnya ke dalam bumi (gempa bumi dan tananh longsor), dan perubahan-perubahan atau penjelmaan-penjelmaan dari satu bentuk kepada bentuk yang lain....”
-(HR. Tirmidzi, 2136)

Itulah perkara-perkara yang menyebabkan suatu negeri mengalami kekacauan, kehancuran, kesempitan, kemelaratan, perseteruan, dan perpecahan satu sama lainnya, antara rakyat dengan rakyat dan rakyat dengan penguasa.... Korupsi dan ketidakadilan merajalela, segala macam penyakit bermunculan menimpa manusia, yang benar-benar menyulitkan dan membinasakan kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan....

Oleh sebab itulah, Rasulullah Saw berdoa agar sahabat-sahabatnya tidak menjumpai keadaan yang demikian dahsyat dan terpuruknya.... Dari semua perkara yang menyebabkan datangnya siksa dan azab itu.... Insya Allah akan berakhir jika manusia dan kaum Muslimin khususnya kembali kepada Allah dan Rasul Nya, berpegang teguh kepada Dinullah (Islam yang sebenar-benarnya, menurut Al Qur’an dan As Sunnah) mengikut petunjuk Rasulnya....

Sebagai penutup, renungkanlah firman Allah Swt berikut sebagai introfeksi kita semua:

”Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri Beriman dan Bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya....”
-(QS. Al A’raf, 7: 96)

Wallahu’alam bis showab….


Kredit: Insan Soleh

One Mysterious Generation Official 489
Pondok Usang Teratak Buruk
35000 Tapah The Blues

#AlifLamMim #OMG489 #LegasiTG13
#CintaHatiBeta #MaalHijrah #InsanFaqir
#TitianPerjalanan #KulluNafsinZaikatulMaut

Friday, September 28, 2018

MAKRIFATULLAH


Mengenal Allah

______________________________________________
Bab ini menyatakan pada kesudahan Ilmu yang Tahqik tiada diperoleh lebih daripada itu walau Anbiya sekalipun.... Fikirkan olehmu dan carilah olehmu akan guru yang boleh menguraikannya.... Perkataan yang sedikit ini adalah terlebih besar faedahnya daripada seluruh dunia serta segala isinya dan terlebih keras dari batu dan terlebih tajam dari pedang.... Inilah Ilmu Syuhud, atau Ilmu para Ahli Sufi Radiy Allahu Anhu....

_____________________________________________
Inilah suatu rahsia, yang bahawasanya engkau itu sampai kepada Aku wahai hambaku yang Aku redhai....  Bahawasanya Maha Suci Aku ini beserta engkau.... Jika engkau berada di dalam Nur-Ku, maka engkau itu lenyaplah di dalam kosong itu, bahawasanya Ahmad itulah ghaib.... Itulah yang disebut sebagai hakikat ghaib dengan ghaib, atau diri itulah yang disebut ghaib.... Maka Ahmad itu yang disebut sebagai diri yang ghaib dan Muhammad itu yang disebut sebagai diri yang zahir....

_____________________________________________
Oleh sebab itulah Muhammad Rasulullah telah berkata: "Ikutilah aku, ikutilah aku, kalau engkau tiada mengikuti aku, maka engkau adalah sesat...." Sebab itulah kami mengajarkan akan kalimah Tauhid dan kami perintahkan akan kalimah Syahadat.... Dan jikalau engkau itu berpegang pada keduanya, maka selamatlah engkau di dunia dan di akhirat, dan engkau itu adalah mukmin yang sebenar- benarnya, atau yang dikatakan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah @ Hakikat Insan....

_____________________________________________
Bab ini menyatakan pada kesudahan Ilmu yang Tahqik tiada diperoleh lebih daripada itu walau Anbiya sekalipun.... Fikirkan olehmu dan carilah olehmu akan guru yang boleh menguraikannya.... Perkataan yang sedikit ini adalah terlebih besar faedahnya daripada seluruh dunia serta segala isinya dan terlebih keras dari batu dan terlebih tajam dari pedang.... Inilah Ilmu Syuhud, atau Ilmu para Ahli Sufi Radiy Allahu Anhu....

_____________________________________________
Inilah suatu rahsia, yang bahawasanya engkau itu sampai kepada Aku wahai hambaku yang Aku redhai.... Bahawasanya Maha Suci Aku ini beserta engkau.... Jika engkau berada di dalam Nur-Ku, maka engkau itu lenyaplah di dalam kosong itu, bahawasanya Ahmad itulah ghaib.... Itulah yang disebut sebagai hakikat ghaib dengan ghaib, atau diri itulah yang disebut ghaib.... Maka Ahmad itu yang disebut sebagai diri yang ghaib dan Muhammad itu yang disebut sebagai diri yang zahir....

_____________________________________________
Oleh sebab itulah Muhammad Rasulullah telah berkata: "Ikutilah aku, ikutilah aku, kalau engkau tiada mengikuti aku, maka engkau adalah sesat...." Sebab itulah kami mengajarkan akan kalimah Tauhid dan kami perintahkan akan kalimah Syahadat.... Dan jikalau engkau itu berpegang pada keduanya, maka selamatlah engkau di dunia dan di akhirat, dan engkau itu adalah mukmin yang sebenar- benarnya, atau yang dikatakan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah @ Hakikat Insan....

One Mysterious Generation Official 489
Pondok Usang Teratak Buruk
35000 Tapah The Blues

#AlifLamMim #OMG489 #LegasiTG13
#CintaHatiBeta #MaalHijrah #InsanFaqir
#TitianPerjalanan #KulluNafsinZaikatulMaut

Thursday, September 27, 2018

Muutu Qabla anta Muutu


"Mati sebelum Engkau Mati"

Kau sudah banyak menderita
Tetapi kau masih terbalut tirai’
Karena kematian adalah pokok segala
Dan kau belum memenuhinya
Deritamu tak kan habis sebelum kau ‘Mati’
Kau tak kan meraih atap tanpa menyelesaikan anak tangga
Ketika dua dari seratus anak tangga hilang
Kau terlarang menginjak atap
Bila tali kehilangan satu elo dari seratus
Kau tak kan mampu memasukkan air sumur ke dalam timba
Hai Amir, kau tak kan dapat menghancurkan perahu
Sebelum kau letakan “mann” terakhir….

Perahu yang sudah hancur berpuing-puing
Akan menjadi matahari di Lazuardi
Karena kau belum ‘Mati’,
Maka deritamu berkepanjangan
Hai Lilin dari Tiraz, padamkan dirimu di waktu fajar
Ketahuilah mentari dunia akan tersembunyi
Sebelum gemintang bersembunyi
Arahkan tombakmu pada dirimu
Lalu ‘Hancurkan’lah dirimu
Karena mata jasadmu seperti kapas di telingamu….

Wahai mereka yang memiliki ketulusan…0
Jika ingin terbuka ‘tirai’
Pilihlah ‘Kematian’ dan sobekkan ‘tirai’
Bukanlah karena ‘Kematian’ itu kau akan masuk ke kuburan
Akan tetapi karena ‘Kematian’ adalah Perubahan
Untuk masuk ke dalam Cahaya…
Ketika manusia menjadi dewasa, matilah masa kecilnya
Ketika menjadi Rumi, lepaslah celupan Habsyi-nya
Ketika tanah menjadi emas, tak tersisa lagi tembikar
Ketika derita menjadi bahagia, tak tersisa lagi duri nestapa….

(Mawlana Jalal ad-Diin Rumi)

One Mysterious Generation Official 489
Pondok Usang Teratak Buruk
35000 Tapah The Blues

#AlifLamMim #OMG489 #LegasiTG13
#CintaHatiBeta #MaalHijrah #InsanFaqir
#TitianPerjalanan #KulluNafsinZaikatulMaut

Wednesday, September 26, 2018

MATI SEBELUM MATI


Ada satu istilah Sufi
Iaitu mati sebelum mati
Apakah maksud mati Si Sufi
Bukan bercerai nyawa dari badan
Bercerai nyawa dari badan
Itu hanya perpindahan
Berpindah dari alam benda
Masuk ke dalam alam nyawa
Namun kita hidup juga
Hanya berpindah alam saja
Hidup terus wujud
Kerana ia pancaran Al-Wujud
Di alam sana kita wujud juga
Melihat tanpa mata
Mendengar tanpa telinga
Lebih jelas dan nyata
Kerana dinding badaniah tidak ada
Apakah mati menurut Si Sufi
Dengarlah huraian di bawah ini
Mati di sini dalam khayalan
Dalam khayalan dan perasaan
Khayalan dan perasaan
Sangat penting dalam kesufian
Matikan ego mu
Matikan nafsu amarahmu
Matikan kepentingan diri
Tegakkan kepentingan ilahi
Nafikan dirimu ithbatkan Allah
Hingga terasa tiada wujud selain Allah
Hingga terasa dirimu kosong belaka
Hanya Allah segala gala
Hingga terasa tidak ada segala sesuatu
Yang ada hanya zat yang maha satu
Bila allah terdiri dalam hati
Terasa lenyap diri sendiri
Nafi yang lain ithbatkan Allah
Itulah rahsia Laailaha'illallah
Terasalah dalam perasaan Si Sufi
Dia telah binasa dan mati
Yang hidup hanya Allah
Yang wujud hanya Allah
Inilah dalam perasaan
Inilah dalam khayalan
Orang Sufi orang rohani
Merenung jauh ke dalam diri
Berbagai ilham mereka perolehi
Orang bukan Sufi sukar mempercayai
Bukan senang menjadi Sufi
Perlu latihan secara rohani
Mereka bersembahyang mereka berpuasa
Mereka berzikir segenap masa
Bersihkan hati hingga bergilap
Bercahaya bersinar tiada lagi gelap
Hati dicuci dengan zikrullah
Jiwa yang kembali mengadap Allah
Guru itu sebagai pembimbing
Menuju makrifat yang hening
Ma'rifat itu pengenalan
Mengenal Allah mengenal insan
Apabila sampai ke ma'rifat suci
Terasalah ia hampirnya Rabbi
Terlalu hampir terlalu nyata
Lidah kelu hendak berkata
Tidak dapat dikatakan
Hanya terasa dalam khayalan
Orang sufi hampir dengan Rabbi
Mereka kosong dari ego sendiri
Mereka menjadi cermin Allah
Mereka menjadi tanda tanda Allah
Mereka itu sudah kembali
Kembali ke hadrat Ilahi
Badan didunia tapi ruh disisi Allah
Mati pada diri..tapi hidup dalam Allah
Mereka itu hamba Allah sejati
Mereka itu hanya menifestasi
Kalau kau perangi wali Allah
Kau sebenarnya memerangi Allah
Kalau kau Wali Allah
Lontaranmu lontaran Allah
Pukulanmu pukulan Allah,
Bukan kau yang melakukan
...sebenarnya Allah
Wali Allah Sufi sejati
Doanya makbul di restui Ilahi
Mereka menjadi khalifah Allah
Mereka hanya ayat ayat Allah
Belajarlah pada Syekh Sufi
Agar kau diberkati Ilahi
Terlalu hampir sekali
Terasa diri tiada lagi
Matilah diri hiduplah Allah
Semata mata yang ada hanya Zat Allah....

-Titian Sufi


One Mysterious Generation Official 489
Pondok Usang Teratak Buruk
35000 Tapah The Blues

#AlifLamMim #OMG489 #LegasiTG13
#CintaHatiBeta #MaalHijrah #InsanFaqir
#TitianPerjalanan #KulluNafsinZaikatulMaut

Zikir Nafas


-  Mengenal  Nafas
-  Mengenal  Asal  usul nya  Nafas
-  Mengenal  Datang nya   Nafas
-  Mengenal  Reservoir  Nafas
-  Mengenal  Puncak Kedatangnya  Nafas
-  Menghargai  Nafas  dengan  Haqqul  Yakin
-  Melihat  kedatangan  Nafas  dari Pandangan Ainul Yakin
- Tarbiyyah diri dengan Muttu Qablaan
tammutu [ hadits] 

★ Latih MEMATIKAN DIRI

- Latih pergerakan ALLAH (memulangkan Zat, Sifat, Asma, Af’al ALLAH)  Dengan  Muraqabah  dan  Musyahadah

- Latih Ilmu ALLAH dengan  KALIMAH  SYAHADAH dan SYUHUD
(Qudrat ”Kuasa”, Iradat” berkehendak”, Ilmu ”ilmu”, Hayat ”hidup”)

Bagi kaum Aribillah,
NAFAS  adalah Imej cermin dari ROH ,
NAFAS adalah kembaran bagi RUH.

RUH adalah Hakikat
NAFAS adalah Syariatnya di alam ini.

RUH ibarat kapal, 
NAFAS bagaikan ombak
Jika tenang ombak, tenanglah perjalanan kapal.

Begitu juga RUH,
Jika NAFAS seorang hamba tenang, maka ia memberi kesan pada RUHnya.

Kaum Aribillah dan ahli  Rohani amat mementingkan latihan PERNAFASAN.

Bila PERNAFASAN baik, maka akan baiklah perjalanan RUH dengan ROBBnya.

EMOSI amat mempengaruhi PERNAFASAN, baik ia dalam keadaan marah, “stress” atau tenang.

Jika seseorang itu berhasil mengawal EMOSInya maka tenanglah ia.

Mereka yang tidak mementingkan rohani
adalah seperti jasad yang tidak ada Roh,
mereka itu amat dibodohi oleh syaitan..

apa gunanya sebatang JASAD walaupun  ia seorang  raja, seorang yang cantik dan kaya jika tidak ada  ROH dan NYAWA, maka akan di kebumikan dengan secepat  mungkin (mayat namanya).

ROH dan KEROHANIAN amat penting  dalam memahami pengertian hidup dan  perjalanan hidup ini .

NAFAS  berasal dari ROBBUL ALAMIN.

Bagiamana mengenal turunnya dan naiknya NAFAS ini dari sebatang tubuh
yang tidak ada Hawl dan Quwwah..??

Bagaimana ratusan ribu bahkan jutaan
makhluk menerima NAFAS Turun, NAFAS Naik dengan secara sistematik dan
secara teratur tanpa ada gangguan,
dan tidak kehilangan satu NAFASpun yang terkendala dalam jutaan tahun kecuali 
jika sudah sampai ajal maut seseorang
itu dengan Taqdir Nafas dan Usia  Hayyatnya.

NAFAS adalah sumber kehidupan,
tanpa NAFAS hancurlah kehidupan.

NAFAS adalah Al-Hayat yang datang dari Tuhan, NAFAS adalah RAHASIA ILAHI.

Para ulama sufi mengamalkan Zikir NAFAS untuk PEMBERSIHAN ROHANI

manakala para ahli “tenaga dalam” mengamalkan PERNAFASAN untuk mengaktifkan tenaga ghaibnya sehingga dapat melakukan perkara dg kekuatan JASAD.

Kaum Sufi menamakannya sebagai NASMA yaitu gabungan antara RUH, JASMANI dan JASAD.

Zikir NAFAS adalah lentera pengerak semua  sistem ROHANI dan JASMANI.

*Zikir NAFAS adalah merupakan IBU dari
segala Zikir yang mempunyai banyak keistimewaan yaitu mampu  membersihkan segala kotoran dalam  dan ROHANI.*

Zikir NAFAS ini ada pecahan dan rangkaiannya tersendiri.

Pecahan zikir ini ialah zikir NUFUS, zikir TANAFAS dan zikir ANFAS. ~> Keempat-empatnya saling berkaitan diantara satu sama lain.

Bermula dari NAFAS itu karena ANFAS, Hidup ANFAS itu karena NUFUS,
Hidup NUFUS itu dengan RAHASIA
dan RAHASIA itulah merupakan DIRI RAHASIA ALLAH.

NUFUS, ANFAS dan TANAFAS itu adalah satu perkara yang ghaib ~> yang wujud tanpa dapat dirasakan dan tak bisa dilihat seperti juga NAFAS.

Kurang etis jika membicarakan sesuatu yang tidak boleh dibuktikan dengan ILMU YAKIN, ataupun AINUL YAKIN. Karena ini akan menimbulkan fitnah besar kepada pembicaranya kelak.

Sudah menjadi ghalibnya manusia akan menolak sesuatu yang tidak tercapai oleh AKAL dan ILMUnya, meskipun jalan paling baik adalah jika ia mendiamkan diri (tawakuf) disamping belajar untuk memahaminya.

Kedudukan Sistem Bathin dan Spiritual  ini bergerak dengan Kuasa Qudrat  yang  mutlak dan hanya  dapat dilihat  dengan  MATA HATI/ BASHIRAH oleh mereka yang  telah HIDUP HATI mereka secara  zahir dan bathin.

Tanpa  ILMU MATA HATI memang HATI tidak akan terbuka dan hidup, dan
tidak akan dapat memperhatikan
KEAJAIBAN HATI ini.

Kedudukan ANFAS ialah di HIDUNG.

Kedudukan TANAFAS di TELINGA.

Kedudukan NUFUS di JANTUNG,

Kedudukan NAFAS ialah di MULUT.

ANFAS , NAFAS , TANAFAS dan NUFUS ini merupakan satu “kuasa” ataupun keadaan yang keluar masuk (bergerak) dalam tubuh seseorang manusia.

Apakah INSAN mudah memahami
pergerakan sistem Spiritual dan  Rohani ini tanpa mengenal ROBBnya
dan ILLAH nya..??

sekali-kali INSAN tidak akan mengenal ROBB nya tanpa ILMU KALIMAH LA ILAHA  ILLALLAH.

Semua sistem pengerakan NAFAS, ANFAS, TANAFAS adalah satu sistem
Unggul dan ajaib yang penuh dengan mukjizat.

TANAFAS bergerak di TELINGA,

NUFUS bergerak di JANTUNG,

ANFAS bergerak di HIDUNG,

NAFAS pula di MULUT.

Diantara keempat unsur ini, NAFASlah yang bisa dirasa dan disentuh serta mudah untuk diyakini (kalau kita membicarakannya) karena setiap orang bisa merasakan dengan perasaan zahir.

Justru itu dalam bab ini kita membicarakan Zikir NAFAS saja.

NAFAS  adalah sumber utama dalam
menghidupkan HATI dan JASAD, memahaminya dan menguasainya akan membawa INSAN itu pada kebahagiaan.

NAFAS adalah saluran penting bagi kita
untuk meneruskan HIDUP di atas bumi  ini, kalau ada JASAD tanpa NAFAS, tidak  berguna JASAD ini.

Ada ROH tapi tidak ada NAFAS, tidak akan bermanfaat ROH itu pada JASAD itu.

NAFAS yaitu angin yang keluar masuk dari lubang hidung dan mulut (dari luar tubuh ke dalam tubuh).

Kalau menurut pengertian sains,
udara yang "keluar" dari mulut atau hidung itu ialah Karbondioksida (CO²) sementara yang disebut udara yang masuk itu ialah Oksigen (O²).

Fungsi Oksigen (O²) ini ialah untuk memutarkan DARAH dalam JANTUNG, menyebabkan NYAWA bergerak.

Oksigen (O²) itu dihirup dari luar yang diproses oleh tumbuh-tumbuhan dan alam seluruhnya.

Pikirlah dan renungkanlah...
*betapa pentingnya penguasan NAFAS
dalam hidup dan tanpa penguasan ini anda tidak akan bahagia secara zahir dan bathin.*

Ahli sains mengakui hakikat ini,
bahwa semua puncak masalah hidup yang membawa pada keadaan tidak bahagia adalah karena ketidak  harmonisan antara JASAD dan QALBU, ketidak stabilan EMOSI atau masalah PSIKOLOGI.

EMOSI dan JASAD sangat berkaitan,
jika tidak dikendalikan akan membawa mudarat pada tubuh badan dan juga
anggota badan yang menjalankan tugas
penting dalam sistem PEREDARAN DARAH dan sistem OXYGENASI.

Justru perawatan yang paling baik ialah membina motivasi seseorang pada kekuatan dalam tubuh dg mendekatkan manusia itu dengan ROBBnya.

Zikir yang digabungkan dengan teknik pernafasan yang betul, atau disebut oleh ahli Tasawuf sebagai ZIKIR NAFAS, akan memberi kesan yang hebat.

Imam Ghazali mengatakan ZIKIR yang dilakukan dengan cara menahan NAFAS akan mempercepat proses PENSUCIAN HATI (membakar MAZMUMAH).

Pernafasan yang betul akan memaksimumkan penyerapan OKSIGEN (O²) yang amat penting dalam kehidupan dan kesehatan manusia.

Kekurangan Oksigen (O²) menyebabkan seseorang mengalami berbagai penyakit seperti kanker, gangguan saraf, leukemia dll.

Teknik Terapi Zikir PERNAFASAN:

> Kita Hendaklah Bersuci Terlebih dahulu.

Duduk rileks dengan punggung tegak,
lalu amati NAFAS yang keluar masuk, kemudian ikuti gerak NAFAS ,

Jangan mengatur NAFAS,
biarkan NAFAS keluar masuk dengan bebas.

> Posisi badan tegak, kepala lurus dg tulang punggung,

Sebaiknya bagi Pemula Mata Dipejamkan, mulut tertutup rapat dan lidah sedikit ditekuk diatas ( langit-lagit).

Tarik NAFAS perlahan-lahan dan dalam-dalam, dada digembungkan, perut dikempeskan se-kempes mungkin dan dikeraskan, agar energi yang dibangkitkan besar, dengan penuh perasaan,

Rasakan seolah – olah energi ILAHI masuk melalui pusat ( umbilicus ) naik keatas menembus ubun-ubun sampai ke titik omega (titik tak berhingga).

Tahan selama beberapa detik agar diproses oleh paru-paru,

Tahan napas di bawah pusar,
kemudian Energi ILAHI yang terang benderang diturunkan kembali ke kepala sampai ke tengah dada

dan Keluarkan nafas perlahan – lahan dari lubang hidung.

Berarti 1 x putaran NAFAS sudah kita selesaikan.

> Penarikan  Nafas  harus  dengan  tertib  dan juga *secara natural tanpa dipaksa
atau pun didesak,* sebab hal ini akan  gagal  menghasilkan satu proses yang mukammil.

> Kemudian tarik NAFAS kembali dalam-dalam,

Tahan selama beberapa detik, dan selanjutnya [  sebaiknya  5-1-5  atau  10-1-10  atau  pun  3-1-3] , tarik  3 saat  -tahan  1  saat dan  lepas  3  saat ] atau ikut kekuatan daya tarikan dan  hembusan.

> Lanjutkan terapi pernapasan dengan dada tetap digembungkan, dan perut tetap dikempeskan dan dikeraskan.

Menarik NAFAS dengan membayangkan menghirup udara yang bersih dan sehat, lepaskan napas dengan membayangkan membuang penyakit, racun dan udara kotor.

NAFAS ditahan agar proses biologis didalam paru-paru berlangsung sempurna, yaitu : oksigen (O²) yang di udara diserap oleh paru-paru ( secara maximal ) dan udara kotor beracun ( CO2 ) dilepaskan ke-udara untuk kemudian di buang keluar saat melepaskan napas.

( Dengan bernapas biasa maka proses berlangsung tidak sempurna, karena belum sempat terjadi pertukaran secara lengkap, udara sudah dikeluarkan lagi dari paru-paru ).

Ketika anda berNAFAS tepat pada tarikan Oksigen (O²), maka yang harus anda fokuskan ialah lafadz "HU (Dia)".

baru setelah hembusan NAFAS maka fokuskan pada lafadz "ALLAH". begitu terus berulang- ulang.

Perlu diingat,
bahwa pada lafadz "HU" harus benar-benar anda rasakan,
"HU" mengalir di pembuluh-pembuluh nadi dan menyebar ke segenap penjuru organ tubuh.

Pada lafadz "ALLAH" ketika dihembuskan, rasakan bahwa yang diluar tubuh anda tidak lepas dari "Tangan-NYA".

Jika anda ikhlas  karena ALLAH semata , maka anda akan bertatapan dengan- NYA, tentunya bukan dengan panca indera, tapi lebih dari itu.

Jika anda ingin tahu metode Zikir NAFAS Wali Songo yang lain (kecuali Raden Syarif Hidayatullah/Sunan Gunung Jati) tinggal membalik "HU" pada Hembusan NAFAS, dan "ALLAH" pada Tarikan NAFAS .

Waktu ingin melakukan zikir NAFAS kita wajib memulangkan Zat, Sifat, Af’al kita kepada Zat, Sifat, Af’al ALLAH ~> yang berarti memulangkan segala wujud kita yang zahir kepada wujud kita yang batin yaitu RUH

dan pulangkan wujud RUH pada hakikatnya Wujud Yang Qadim Zat ALLAH juga.

La maujud illaLlah
tiada yang ada di alam ini pada
hakikatnya melainkan ALLAH juga.

Hakikat NAFI pada diri kita ialah

La wujud (tiada yg wujud) ,

La qadir (tiada yg Maha kuasa),

La hayun,

La muridun,

La alimun (tiada yg Maha mengetahui),

La samiiun (tiada yg mendengar) ,

La basirun (tiada yg Maha melihat),

La mutakalimun fil haqiqah illaLah.

Berkata para Arifbillah,
”matikan diri kamu sebelum kamu dimatikan”.[ Hadits Sohih].

MATI disini dibagi empat (4) :

1) Mati Hissii
yaitu seolah-olah sudah bercerai RUH dari JASAD, tidak ada daya upaya walau sedikitpun juga, pada hakikatnya hanya ALLAH yang berkuasa, kemudian dimusyahadahkan di dalam HATI dengan menyaksikan kebesaran sifat JALAL dan JAMAL-NYA serta KESUCIAN-NYA.

2) Apa hakikat Asolatu  Miraju lil Mukminiin.

MIRAJ yaitu lepas sempurna mematikan diri kita,

Hendaklah melakukan MIRAJ artinya menaikkan NAFAS kita melalui alam “Qaba qawsain au adna” yaitu
antara kening merasa penuh limpah dalam alam Qudus yaitu dalam benak kepala kita hingga hilang segala ingatan yang lainnya.

Ini dinamakan mati ma’nawi yaitu hilang segala sesuatu didalam HATImu melainkan hanya berhadapan pada ALLAH juga.

3) Mati dalam Hidup dan Hidup dalam kematian, inilah hakikat matilah kamu  sebelum  kamu di matikan.

Mati segala usaha ikhtiar segala daya upaya diri kita,  kita hanya mendirikan sembahyang dengan melihat pada mata hati, dari ALLAH, dengan ALLAH dan untuk ALLAH.

Dari ALLAH yg mengerakkan RUHANIAH,
Dari RUHANIAH yg mengerakan AL-HAYAT,

Dari AL-HAYAT yg menggerakkan NAFAS

Dari NAFAS yg menggerakkan JASAD dan pada hakikatnya, semua itu ALLAH juga yang menggerakkan semuanya..

sebagaimana firmaNYA:

“Dan tiadalah yang melontar oleh engkau ya MUHAMMAD Sala Allahu Alaihi Wasalam -  ketika engkau melontar tetapi ALLAH yang melontarnya…”.

Pada pandangan dzahirnya perbuatan hamba, tetapi pada pandangan matahati perbuatan ALLAH juga.

4)  Mati dalam tidur
Ini  adalah satu Rahasia Marifat dalam
hidup yang hanya diketahui oleh para
Arif Billah dan Alimbillah, bukan oleh
alimbil kitaab.

Zikir NAFAS adalah Ummul Zikir yang  mampu  memberi  kekuatan Rohani
adalah Zikir Khafi, ini  di jelaskan dalam  beberapa  hadits sohih.

Zikir NAFAS  adalah sebagai NUR CAHAYA  yang memancar keseluruh JIWA seorang  pengamal Zikir NAFAS , besar faedahnya untuk memecahkan kekentalan darah hitam yang berada dihati yang dianggap sebagai istana Iblis itu.

Selagi istana Iblis tidak terpecah dan hancur musnah, NUR QALBI sebagai penyuluh lampu Ma’rifat yang diharapkan itu tidak mungkin diperoleh.

NUR itu tidak akan bersinar menyuluh kegelapan dalam diri. Kalau pun ia menyala tetapi cahayanya tidak terang

Sabda Rasulullah saw:

MAN ARAFA NAFSA FAQAD ARAFA RAB’BAH WAMAN ARAFA RAB’BAH FASADA JASAD.
“Siapa yang mengenal dirinya, tentu dia mengenal ROBBnya dan siapa yang mengenal ROBBnya, maka binasalah dirinya.”

Firman ALLAH swt:
“Dari ALLAH kau datang kepada ALLAH kau dikembalikan” (QS. al-Baqarah:156)

Apabila RUH diturunkan ke bumi, RUH berhajat pada Sifat IFTIQAR ALLAH untuk berfungsi di atas muka bumi ini..

Jika tidak ada Sifat IFTIQAR, RUH tidak berfungsi. Ini disebabkan karena RUH memiliki sifat yang suci dan tinggi yang tidak ada pengetahuan dan kehendak terhadap alam yang rendah (dunia).

Oleh karena itu diperlukan Sifat IFTIQAR untuk melaksanakan tugas sebagai KHALIFAH, di kehidupannya dan dunia.

4 Sifat IFTIQAR yaitu :

Sifat Qudrat,
Hayat,
Iradat,
Ilmu.

Sebelum RUH dimasukkan ke dalam JASAD, ALLAH melapisi RUH AL-QUDSI dengan lapisan-lapisan sampai ke Alam “MULKIAH” yang disebut “QISWAH UNSURIAH” yaitu

Alam JABARUT,
Alam MALAKUT
Alam MULKI
karena kekuatan RUH AL-QUDSI dapat menghancurkan JASAD, sebagaimana cahaya matahari yang dihalangi cahayanya dengan berbagai lapisan Ozone agar tidak terbakar bumi ini karena kepanasannya.

Firman ALLAH swt:
“Lalu kutiupkan Roh-KU dalam tubuh manusia.” (Al-Hijr:29)

1. QUDRAT (Kuasa)
yaitu dinyatakan pada (RUH JASMANI) dan diletakkan dalam JASAD.

RUH memerlukan JASAD untuk bergerak di atas muka bumi. (NASMA “fizikal”: kuasa batin yang hebat).

TANAH: tubuh badan - istana hakikat.

2. ILMU (ilmu)
dinyatakan pada (RUH SULTANI) dan menjadi AKAL apabila digabungkan dgn unsur AIR dan diletakkan pd OTAK.

RUH tidak akan dapat berfikir untuk kehidupan di dunia tanpa ILMU bangsa dunia. (AIR: akal - ilham, laduni pandangan tajam hikmah).

AIR: otak - istana syariat.

3. HAYAT (hidup)
ia dinyatakan pada (RUH AL HAYAT) dan menjadi NAFAS apabila bergabung dgn UDARA.

Ruh memerlukan NAFAS untuk berhubung dgn NAFAS.

(NAFAS: menstabilkan EMOSI, AKAL, KESEHATAN dan perjalanan RUH).

ANGIN/udara: sistem pernafasan - istana tarikat.

4. IRADAT (berkehendak)
ia dinyatakan pada (RUH SAIRANI RAWANI) dan menjadi NAFAS apabila digabungkan dgn unsur API dan diletakkan di JANTUNG/ QALBU.

RUH memerlukan NAFSU  bangsa dunia untuk memakmurkan dunia.

(NAFSU: ketenangan, kasyaf, asyik, cinta, rindu, syuhud, makrifat)

API: jantung - istana makrifat.

Syaik Abdul Qadir Jailani, Di dalam Kitab SIRRUL ASRAR mengatakan:

RUH adalah hakikat DIRI manusia yang sebenarnya.

RUH adalah NUR CAHAYA yang tinggi yang dibalut dengan beberapa lapisan pakaian sebelum di turunkan ke alam dunia ini agar JASAD tidak terbakar.

“Manusia itu rahasiaKU dan AKU adalah rahasia manusia.” (Hadits Qudsi)

Setiap RUH mempunyai tempat/ daerah ketika RUH berada dalam JASAD

Setiap INSAN wajib mengetahui bagaimana mengolah setiap lapisan tersebut agar tersingkap baginya Rahasia.

Kenali dirimu dengan merenungkan kedalam dirimu, niscaya engkau akan mengenali Tuhanmu tanpa huruf, tanpa suara, tanpa dalil dan tanpa perantara.

Galillah Rahasia alam dirimu sendiri sehingga berjumpa dengan air dari alam Malakut, alam Jabarut dan akhirnya Lahut, niscaya kamu akan dapat menyaksikan kembali bagaimana dirimu berhimpun dan bertasbih di alam Lahut serta menyaksikan bagaimana dirimu bersaksi akan diri KeTuhanan

sebagaimana firmannya:

”Adakah AKU Tuhan Kamu, (Ruh menjawab) Bahkan! Kami menyaksikan.” (QS. al-Araf:172)

Siapa yang sampai ke alam ini, ia mengambil ilmunya dari ALLAH tanpa perantara yaitu ilmu LADUNI.

Di alam ini, ia beribadah dari ALLAH, dengan ALLAH dan untuk ALLAH. Pandangannya senantiasa melihat pada 2 alam, melihat diriNya di alam zahir yaitu Af’al, Sifat dan Asma, bermusyahadah dengan ZatNYA di alam lahut.

Adakala mereka itu FANA (lebur) penglihatan di alam ini ketika mentajallikan rahasiaNYA sehingga tidak ada yang dilihat melainkan ALLAH swt.

Bagaimana  hendak  Mengenal Diri ?

Apa yang  harus  di  kenali  dengan  Diri  ini ?

Adakah  Mengenal JASAD yang di kenali oleh semua orang kafir dan mushrik agar dengan itu mereka bisa mengenal  ROBB mereka?

Adakah mengenal BATHIN saja tanpa mengetahui soal ROHANI ?

Mengenal Diri tanpa mengenal Jalan
Mengenal Diri, anda tidak akan sampai pada kehendak.

Mengenal Jalan tanpa mengenal Musuh  akan tewas di separuh jalan.

Mengenal  Musuh  tanpa  bersenjata  akan dikalahkan.

Mempunyai senjata lengkap namun  tidak mengenal maqam Musuh akan  menempuh kekalahan.

Mengenal senjata dan musuh tetapi  tidak ada tarbiyah dari orang yg mengenal  perjalanan dan kaidah juga akan binasa  dalam kesesatan.

Siapa yang benar Mengenal Dirinya, akan binasalah dirinya, tenggelamlah ia dalam lautan kefakiran, tenggelam ia dalam lautan ketiadaan ke-Aku-an.

Didalam Kitab Kasaful Asrar dinyatakan bahwa wujud INSAN adalah bayang-bayang kepada wujud Tuhan.

Tidak akan wujud bayang-bayang ini jika tidak ada yang empunya bayang-bayang, tidak bergerak bayan-bayang melainkan bergeraknya tuan empunya bayang-bayang.

Apabila kamu memandang diri kamu, memandang kewujudan dirimu, maka kamu wajib memahami bahwa kamu ada pemiliknya.

Wujud kamu menyatakan wujud diri-NYA. DIA ghaib dan kamu nyata,
DIA hakikat dan kamu syariat,
DIA adalah wujud dan kamu adalah bayang bagi wujud-NYA.

Lihatlah diri kamu lagi..,
pandanglah segala sifat yang ada pada diri kamu, lihatlah matamu, lihatlah telingmu, lihatlah mulutmu,lihatlah akalmu, lihatlah gerak diammu, lihat rasa hatimu. Semuanya tidak lain melainkan kenyataan sifat-sifat-NYA.

Semoga HATI kita tidak dibutakan sama sekali, sehingga tidak mengenal Diri-NYA, yang meskipun Al-Ghaib tetapi sangat dekat sekali, bahkan lebih dekat DIA bila dibandingkan dengan urat nadi yang ada di lehernya sendiri.

Itu Berarti lebih dekat DIA meskipun dibandingkan dengan keluar masuknya NAFAS dalam dada.

Maka firman-NYA yang memutuskan:

“Barang siapa yang hidupnya sekarang ini (di dunia) buta (mata hatinya tidak mengetahui keberadaan Diri Tuhannya yang dekat sekali dan Wajib Wujud-Nya), maka kelak di akhirat juga akan lebih buta dan lebih sesat jalannya.” (Al-Isra:72)

Tauhidul Af'al (Ke-Esa'an Perbuatan)

Hendaklah anda ketahui bahwa segala apapun juga yang terjadi di alam ini pada hakekatnya adalah Af'al (perbuatan) ALLAH s.w.t. yang terjadi di alam ini dapat digolongkan pada 2 golongan.

1) Baik pada bentuk (rupa) dan isi (hakekatnya) seperti iman dan taat.

2) Buruk pada bentuk (rupa) namun baik pada pengertian isi (hakekat) seperti kufur dan maksiat.

Dikatakan ini buruk pada bentuk karena adanya ketentuan hukum/syarak yang mengatakan demikian.

Dikatakan baik pada pengertian isi (hakikat) karena hal itu adalah sutu ketentuan dan perbuatan dari pada Allah Yang Maha Baik.

Maka "kaifiat" cara untuk melakukan pandangan (syuhud/musyahadah) sebagaimana dimaksudkan diatas ialah:

"Setiap apapun yang disaksikan oleh mata hendaklah ditanggapi oleh hati bahwa semua itu adalah Af'al (perbuatan) dari ALLAH s.w.t."

Bila ada sementara anggapan tentang ikut sertakan "yang lain dari pada ALLAH" di dalam proses kejadian sesuatu, maka hal tersebut tidak lain hanya dalam pengertian majazi (bayangan) bukan menurut pengertian hakiki.

Misalnya
si A bekerja untuk mencari makan atau memberi makan anak-anaknya maka si A tergolong dalam pengertian "yang lain dari pada ALLAH" dan juga dapat dianggap "ikut serta dalam proses memberi makan anaknya.

Fungsi si A dalam keterlibatan ini hanya majaz (bayangan) saja, bukan dalam arti hakiki. Karena menurut pengerti hakiki yang memberi makan dan minum pada hakikatnya ialah ALLAH,

sebagaimana tersebut dalam AL-QUR'AN Surah:

“Dialah (ALLAH) yang memberi makan dan minum kepada saya.” (As-Syu'ara ayat 79.)

Segala macam perbuatan (sikap laku) apakah perbuatan diri sendiri ataupun perbuatan yang terjadi di luar dirinya, adalah termasuk dalam 2 macam pengertian.

Pengertian pertama dinamakan MUBASYARAH

Pengertian kedua dinamakan TAWALLUD.
Kedua macam pengertian ini tidak terpisah satu sama lain.

Contohnya adalah sebagai berikut:

1) Gerak pena ditangan seorang penulis,

ini dinamakan MUBASYARAH (terpadu) karena adanya "perpaduan" dua kemampuan Qudrat yaitu kemampuan kodrat gerak tangan kemampuan kodrat gerak pena.

Bagaimana  kita  dapat  memahami  gerak  Qudrat  ALLAH  dan  bagaimana  kita  dapat  bersyuhud  dengan  Qudrat  ALLAH  dalam  setiap  keadaan.

2) Gerak batu yang lepas dari tangan pelempar.

Hal ini dinamakan TAWALLUD (terlahir) karena lahirnya gerakan batu yang dilemparkan itu adalah kemampuan kodrat gerakan tangan.

Namun pada hakekatnya, kedua macam pengertian itu (Mubasyarah dan Tawallud) adalah Af'al ALLAH s.w.t., didasarkan kepada dalil nas AL-QUR'AN:

WALLAHU KHOLAQAKUM WA MA TA'MALUN
ALLAH yang mencipta kamu dan apa yang kamu lakukan.

Apa-apa juga yang dilakukan oleh hamba, perkataan, tingkah laku, gerak dan diam, namun semua itu sudah lebih dahulu pada Ilmu, Qoda dan Qadar/Takdir ALLAH s.w.t.

Firman ALLAH di dalam AL-QUR'AN:

WA MA RAMAITA IDAZ RAMAITA WALAKINNALLAHURAMA
Tidaklah anda yang melempar (Hai MUHAMMAD) tetapi ALLAH -lah yang melepar ketika anda melempar.

LA HAULA WA LA QUWWATA ILLA BILLAHIL ALIYYIL AZHIEM
Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan (daya dan kekuatan) ALLAH Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.

Hadits Rasullah s.a.w.
LA TATAHARRAKU DZARRATUN ILLA BI IDZNILLAHI
Tidak bergerak satu zarrah juapun melainkan atas izin ALLAH .

Atas dasar pandangan (musyahadah) inilah, maka Nabi s.a.w. tidak mendoakan kehancuran bagi kaumnya yang telah menyakiti beliau.

Apabila anda selalu atas pandang (musyahadah) Tauhidul-Af'al dengan penuh yakin (tahkik) maka terlepaslah anda dari pada penyakit dan bahaya syirik-khofi sebagaimana tersebut di atas.

Sehingga akhirnya anda akan dapat menyaksikan dengan jelas bahwa segala yang berupa UJUD MAJAZI (ujud bayangan) ini, lenyap dan hilang sirna, dengan NYATANYA NUR UJUDULLAH yang hakiki.

Apabila secara terus menerus anda latih dengan pandangan musyahadah demikian, sedikit demi sedikit dengan tidak tercampur baur antara pandangan lahir dan pandangan batin, maka sampailah anda pada suatu makom (tingkatan) yang di namakan MAQOM WIHDATUL AF'AL.

Pada tingkatan ini berarti FANA (lenyap) segala perbuatan makhluk, perbuatan anda sendiri atau perbuatan yang lain dari anda karena "nyatanya" perbuatan ALLAH Yang Maha Hebat.Tauhidul Asma (Ke-Esa'an Nama ALLAH s.w.t.)

Kafiat (cara-cara) memusyahadahkan tentang keEsaan nama-nama ALLAH s.w.t. adalah sebagai berikut:

"Pandang dengan mata kepala kita lalu syuhud (pandang) dengan mata hati, bahwa segala nama apapun juga pada hakikatnya kembali kepada sumbernya ialah nama ALLAH s.w.t."

Alasanya ialah, bahwa nama apapun juga yang ada di dalam alam ini tentu ada yang memberi nama (ujud musamma).

Dalam arti hakiki sudah jelas bahwa "tidak ada yang maujud/diadakan kecuali ALLAH ."

Firman ALLAH swt:

“Tiap sesuatu itu “halikun” (maujudnya) bukan di atas wujud yang sebenar benarnya) kecuali (setiap sesuatu itu) wajah ALLAH semata-mata.” (28:20:88)

Segala yang maujud (yang diadakan) pada hakikatnya hanyalah khayalan (kosong) atau waham (sangkaan) saja, bila dinisbahkan (dibandingkan) dengan UJUD ALLAH.

Contoh
sekeping kaca yang tembus warnanya, lalu diwarnakan dengan bermacam-macam warna. Kemudian diletakkan di bawah cahaya matahari, tentu akan terlihat beraneka warna pada bumi sebagaimana warna yang tercantum pada kaca tadi.

Disitu dapat terlihat jelas bahwa cahaya matahari tidak terpisah cerai dengan zat matahari sendiri dan tidak pula berpindah cahaya matahari itu tadi. Adanya bermacam warna pada bumi menunjukkan keEsa'an matahari.

Maha suci ALLAH dari contoh dan misal, maka pahamilah dengan kata-kata yang baik dan sempurna, semoga anda dapat memahaminya dengan kasih sayang ALLAH s.w.t. dan dapat sesuai dengan maksud yang sebenarnya.

Andai kata telah berhasil pada maqom (tingkatan) ini lalu kemudian TAJALLI HAK TA'ALA (nampak nyata kebenaran ALLAH Ta'ala) bagi kita dari celah-celah dinding mazhar (kenyataan) ini dengan 2 macam nama (isim) maka semua yang berupa mashar tersebut lenyap sirna didalam keEsa'an (ahadiyat) ALLAH s.w.t.

Apabila TAJALLI ALLAH TA'ALA (nampak nyata) dengan asmaNYA/ nama-namaNYA ZHOHIRUN terhadap hambaNYA, niscaya si hamba itu akan dapat melihat bahwa segala akwan (kejadian) semua ini adalah KEBENARAN ALLAH, sepanjang pengertian bahwa zohir akwan itu adalah dengan ZOHIRNYA ALLAH.

Berdirinya akwan itu dengan nyatanya qoyyumiyahNYA (sifat qiyamuhu ta'ala binafsi)

Berdiri ALLAH dengan sendirinya dan KEKALNYA ALLAH s.w.t. karena tidak akan mungkin bagi akwan ini ada dengan sendirinya. Dan tidak akan mampu si hamba membedakan satu persatu segala akwan ini.

Jelasnya hanya pada suatu pengertian bahwa makhluk ini hanya sekedar mazhar/sandaran semata-mata. Si hamba dapat memandang (musyahadah) bahwa ALLAH adalah hakikat segala sesuatu sebagaimana yang difirmankan oleh ALLAH didalam AL-QUR'AN:

"FA AINAMA TUWALLU FASTAMMA WAJHULLAHI"
Kemanapun kamu mengadap, disanalah Ujud ALLAH .

Maksudnya,
kemanapun dan dimanapun AKAL, HATI dan ROH ini berhadapan maka di sanalah adanya ALLAH s.w.t.

Makom Tauhidul Asma ini merupakan makom yang kedua dari makom orang-orang Arifin yang dianugerahkan ALLAH Ta'ala kepada orang yang salik atau kepada orang lain seperti orang yang majzub.

Makam inilah merupakan Natijah yaitu faedah yang diperoleh dan juga merupakan lanjutan makom yang pertama, makom bagi orang yang senantiasa memandang wahdatul Af'al. Makom Tauhidul Asma inilah yang menyampaikan anda kepada makom yang seterusnya yaitu "Tauhidul Sifat" makom yang ketiga dari orang-orang A'rif.

Tauhidus Sifat (Ke-Esa’an Sifat ALLAH swt)

Tauhid  Fil Siffat.
Bagaimana dapat  memahami  Tauhid  dalam  Maqam ini?.

ILMU Kalimah  yang  menyampaikan  ke  Maqam  ini  harus  di  praktekkan  dengan Ammali Tauhid  Fi Siffat.

Bab yang ketiga ini menerangkan tauhidus sifat yang bermaksud meng-esakan ALLAH Taala pada sifat yang berdiri pada zat-NYA:
yaitu memfanakan segala sifat makhluk sama ada sifat dirinya atau yang lain, di dalam sifat-sifat ALLAH .

Kaifiatnya ialah anda memandang dan musyahadah dengan mata hati dan beriktikad bahwa segala sifat yang berdiri pada zat-NYA seperti semuanya itu sifat-sifat ALLAH Taala.

Karena tidak ada zat yang bersifat dengan sifat-sifat tersebut pada hakikatnya melainkan Zat ALLAH Taala juga.

Di adakan sifat-sifat ini pada makhluk, sekadar pinjaman (majaz) dan bukan pada hakikatnya. Cuma sifat-sifat tersebut adalah sifat-sifat ALLAH Taala juga.

Apabila sudah Tahkik pandanganmu dengan keadaan demikian, niscaya segala sifat makhluk FANA dalam sifat-sifat ALLAH Taala,

Hamba itu tidak mendengar melainkan dengan pendengaran ALLAH Taala,

Hamba itu tidak melihat melainkan dengan penglihatan ALLAH Taala,

Hamba itu tidak tahu melainkan dengan pengetahuan ALLAH Taala,

Hamba itu tidak hidup melainkan dengan hayat Allah Taala,

Hamba itu tidak berkata-kata melainkan dengan perkataan Allah Taala,

dan begitulah seterusnya dengan sifat-sifat-NYA yang lain.

Dalil yang menunjukkan bahwa hamba tidak mempunyai sifat-sifat tersebut dan yang ada pada hamba itu muzhar sifat-sifat ALLAH Taala ialah sebagaimana firman Allah Taala, dalam hadis Qudsi:

”Tidak menghampiri orang-orang yang menghampiri diri-KU umpama mengerjakan apa yang AKU fardukan ke atas mereka dan senantiasalah hamba-KU berdamping diri kepada-KU dengan mengerjakan ibadat sunat hingga AKU kasihan dia. Maka apabila AKU kasihan dia, niscaya adalah AKU pendengarannya yang ia mendengar dengan DIA, pertuturan lidahnya yang ia bertutur dengan DIA, penampar tangan yang ia menampar dengan DIA, berjalan kakinya yang ia berjalan dengan DIA, dan fikiran hatinya yang ia berfikir dengan DIA.”

Kaifiat mentajalli sifat ALLAH Taala ialah memandang hak Taala, bahwa hamba yang mendengar itu dengan ALLAH Taala, maka segala keadaan yang didengar oleh hamba fana bersama diri-NYA.

Apabila telah tetap mentajalli sifat mendengar itu dalam HATI, maka akan melihat sifat yang lain pula sehingga habis satu persatu seperti sifat Basar, Kalam, Ilmu dan Iradat.

Anda juga akan melihat hamba itu tidak melihat dirinya bersifat demikian yang hanya menerima daripada sifat-sifat ALLAH Taala jua.

Apabila semua sifat yang lain terhapus, maka tajalli pula sifat-sifat ALLAH Taala ke atas kita dan kita akan melihat, hamba itu yang bersifat Haiyun (hidup).

Apabila sifat Hayat itu Fana dari diri, ternyatalah bahwa tidak ada yang hidup melainkan ALLAH Taala.

Apabila anda telah berhasil memperoleh makam fana, ketika itu jadilah kita baqa bisifatillah (kekal dengan sifat-sifat ALLAH ). Ketika itu juga, kita memperoleh kemenangan kerana dapat mengenal-NYA dengan pengenalan yang layak dan sempurna.

Oleh karena itu jadilah kita ketika itu fana fisifatillah (terhapus dalam sifat-sifat ALLAH ) dan baqa bisifatillah.

Ketika itu juga, ALLAH Ta’ala akan memberitahu kepada kita segala rahasia sifat-NYA yang mulia.

Kesimpulannya,
makam tauhidus sifat inilah makam yang tetap dan teguh.

Apabila sudah habis mentajallikan semua sifat itu di dalam HATI, maka dianugerahkan oleh ALLAH Ta’ala kepadanya pada saat itu kekuatan yang dapat menanggung Tajalli Zat jika dikehendakiNYA.

Makam inilah yang akan menyampaikan orang yang Arif itu kepada makam yang di atasnya yaitu makam Tauhiduz Zat, makam yang keempat dari semua makam orang-orang Arif.

Tauhiduz Zat (Mengesakan Zat)

Kafiat mengesakan ALLAH Taala pada zat itu ialah melihat dengan mata kepala dan mata hati, sesungguhnya tidak ada yang maujud dalam wujud ini hanya ALLAH Taala saja.

Cara ini dilakukan dengan menfana’kan kesemua zat kita dan zat yang lain dari zat kita (segala makhluk) di bawah Zat ALLAH Taala.

Atau dengan kata lain, tidak ada yang maujud melainkan ALLAH Taala sendiri yang wujud dan wujud yang lain selain ALLAH Taala.

Oleh karena itu,
wujud yang lain itu bukanlah maujud dengan sendirinya, hanya ia maujud dengan ALLAH Taala itu qiam (berdiri) dengan wujud ALLAH Taala dan ia tidak qiam dengan sendiri.

Oleh karena itu wujud yang lain dari ALLAH Taala itu adalah khayalan berlaka.
Ini berarti ia ditempatkan pada yang sudah maklum yaitu pada tempat yang diadakan dan waham (sangkaan dan batal) yang dinisbahkan kepada wujud ALLAH Taala.

Tujuh Tingkatan NAFS

Firman Allah swt:
“Maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu .Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu, maka ALLAH akan menerima taubatmu”. (Al-Baqarah:54)

Maksudnya,
yang dibunuh adalah WATAK Aku-nya NAFSU, supaya si nafsu menjadi patuh dan tunduk mengikut HATI NURANI, RUH dan RASA dekat kepada-NYA.

Melahirkan manusia yang hanya (mempunyai) ILMU semata-mata tanpa disertakan kebersihan rohani akan membawa kepada ke-egoan dan perdebatan yang tidak ada habis²nya.

7 NAFSU beserta tentaranya adalah sebagai berikut:

1) Nafsu AMARAH.
Letaknya di dada agak sebelah kiri.

Tentaranya : senang berlebihan, dengki, dendam, iri hati, sombong, riya, takabbur, suka marah, dan akhirnya tidak mengenal Tuhannya.

(Yusuf:53)
”Sesungguhnya Nafs (manusia) menyuruh berbuat kejahatan rendah.”

2) Nafsu LAWAMAH

Di Manakah Maqamnya dalam Jasad Insan?

Nafsu LAWAMAH, letaknya di dalam HATI SANUBARI, di bawah susu yang kiri kira-kira 2 jari.

Tentaranya: Ujub, senang di puji, memuji diri, menunjuk, khianat, menganiaya, bohong.

ALLAH menyebut JIWA ini dalam AL-QUR’AN surah Qiyamah ayat 2,

”Dan Aku bersumpah demi jiwa yang mencela.”

3) Nafsu MULHIMAH.
Tempatnya kira-kira 2 jari ke arah susu yang kanan dari tengah dada.

Tentaranya : suka memberi, sederhana, menerima apa adanya, belas kasih, lemah lembut, merendah diri, taubat, sabar dan tahan menghadapi kesulitan serta siap menanggung betapa beratnya melaksanakan kewajiban.

ALLAH menyebut JIWA ini di dalam AL-QUR’AN surah Al-Syam ayat 7-8,

”Demi diri (manusia) dan yang menyempurnakannya (Allah).Lalu diilhamkan (Allah) kepadanya mana yang buruk dan mana yang baiknya.”

4) Nafsu MUTHMAINNAH.
Tempatnya dalam RASA kira-kira 2 jari ke arah susu kiri dari tengah dada.

Tentaranya: Senang sedekah, tawakkal, senag ibadah, senang bersukur kepada Tuhan, ridha kepada hukum dan ketentuan ALLAH dan takut pada ALLAH.

ALLAH menyebut JIWA ini di alam AL-QUR’AN surah Al-Fajr ayat 27,

”Hai jiwa yang tenang.”

5) Nafsu RADHIYAH.
Tempatnya dalam RASA, dalam HATI NURANI dan seluruh JASAD.

Tentaranya: pribadi yang mulia, zuhud, ikhlas, wara, ridha, menepati janji.

ALLAH menyebut JIWA ini di dalam AL-QUR’AN surah Al-Fajr ayat 28,

”Kembalikanlah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha.”

6)Nafsu MARDHIYAH.
Tempatnya di alam yang samar, mengarah kira-kira 2 jari ke tengah dada.

Tentaranya: Baik budi pekerti, bersih dari segala dosa makhluk, rela membantu kesusahan makhluk, senang mengajak dan memberi pandangan kepada RUHnya makhluk.

ALLAH menyebut JIWA ini di dalam AL-QUR’AN surah Al-Fajr ayat 28,

“Dan di RidhaiNYA.”

7) Nafsu KAMILAH.
Letaknya mengarah ke dalam dada yang paling dalam.

Tentaranya: ILMU YAKIN dan HAQQUL YAKIN.

ALLAH menyebut JIWA ini di dalam AL-QUR’AN surah Al-Fajr ayat 29-30,

”Masuklah dalam golongan hamba-hambaKU dan masuklah kedalam syurgaKU....”

Wallahuaklam....


One Mysterious Generation Official 489
Pondok Usang Teratak Buruk
35000 Tapah The Blues

#AlifLamMim #OMG489 #LegasiTG13
#CintaHatiBeta #MaalHijrah #InsanFaqir
#TitianPerjalanan #KulluNafsinZaikatulMaut

NAFI DAN ISBAT DIDALAM KALIMAH TAUHID

‎‎لااله الا الله

Terdiri daripada dua kalimah iaitu kalimah (لااله) yang disebut sebagai kalimah nafi

Dan kalimah (الا الله) yang disebut dengan kalimah isbat....

Kita berbicara pecahan yang paling mudah, tak perlu kita masuk kedalam pecahan yang susah-susah, cukup kita ambil tahu supaya senang kita hendak beramal dengannya....

Yang kita tahu ini jika tidak dilakukan tidak membawa erti apa-apa malah kita amat dimurkai oleh Allah kerana memperkatakan sesuatu yang tidak dilakukan....

Tidak boleh membezakan diantara keduanya iaitu nafi dan isbat, barang siapa membezakannya maka ianya kafir....

Maksudnya kita tidak boleh menafikan segala apa yang telah dipertuhankan oleh orang kafir dan mengisbatkan Allah....

Apa yang dipertuhankan itu bukan tuhan, tetapi yang dianggap tuhan oleh orang kafir, tidak perlu dinafikan lagi sebab yang dipertuhankan itu sebenarnya bukan tuhan....

Maksud kepada membezakan diantara nafi dan isbat ialah menafikan yang lain (contoh yang dipertuhankan oleh orang kafir) mengisbat yang lain pula iaitu Allah....

Ini maksudnya orang yang membezakan diantara nafi dan isbat....

Bagaimana pula cara yang tidak membezakan diantara nafi dan Isbat....

Apa yang hendak dinafikan dan apa yang hendak diisbatkan mestilah perkara yang sama bukan yang berbeza....

Yang hendak dinafikan dan diisbatkan didalam kalimah tauhid ialah sifat-sifat ketuhanan....

Menafikan sifat-sifat ketuhanan yang ada pada diri kita daripada diri kita dan yang ada pada makhlok lain daripada makhlok lain....

Mengisbatkan sifat ketuhanan yang ada pada diri kita dan yang ada pada makhlok lain kepada Allah....

Dengan ini akan berlakulah seperti apa yang telah difirmankan oleh Allah:

34.Surah Saba' (Verse 27)

‎قُلْ أَرُونِيَ الَّذِينَ أَلْحَقْتُم بِهِ شُرَكَاءَۖ كَلَّاۚ بَلْ هُوَ اللَّهُ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Katakanlah lagi:

"Tunjukkanlah kepadaku sifat-sifat ketuhanan yang ada pada makhluk-makhluk yang kamu hubungkan dengan Allah sebagai sekutu-sekutuNya....

Tidak ada pada sesuatu makhluk pun sifat-sifat itu,

bahkan yang mempunyai sifat-sifat ketuhanan ialah Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana...."

Jika kita baca firman Allah seperti diatas, akan lahir ilmu atau pengetahuan bahawa segala sifat ketuhanan yang terlahir pada badan diri kita adalah merupakan sifat Allah. Pengetahuan yang diketahui ini belum lagi menunjukkan yang kita telah berpegang dengan pegangan atau iktiqad tauhid kerana,

Jika kita berkata berdasarkan kepada ilmu yang diketahui "SEGALA SIFAT KETUHANAN YANG ADA PADA KITA ADALAH SIFAT ALLAH"

Apa yang diperkatakan tersebut benar jika dinilai dari sudut ilmu, dari segai perlakuan seharian yang sedang dilakukan belum lagi mencapai kepada kebenaran kerana didalam masa kita memperkatakan "SEGALA SIFAT KETUHANAN YANG ADA PADA KITA ADALAH SIFAT ALLAH" apa yang sedang berlaku didalam rasa perasaan yang disedari, kita masih lagi sedang merasakan keberadaan  diri kita sendiri....

Kita memperkatakan sesuatu yang tidak dilakukan....

Apa yang diperkatakan - "SEGALA SIFAT KETUHANAN YANG ADA PADA KITA ADALAH SIFAT ALLAH"

Dan apa yang sedang dilakukan "SEDANG MERASAKAN SEGALA SIFAT KETUHANAN SEBAGAI SIFAT DIRI KITA SENDIRI"

Dengan memperkatakan ilmu yang kita ketahui "SEGALA SIFAT KETUHANAN YANG ADA PADA KITA ADALAH SIFAT ALLAH" tanpa melakukan jalan dan cara untuk menetapkan iktiqad tauhid, "TIDAK AKAN MENGHILANGKAN RASA KEBERADAAN DIRI SENDIRI"

Ilmu yang diketahui tentang tauhid " contoh SEGALA SIFAT KETUHANAN YANG ADA PADA KITA ADALAH SIFAT ALLAH" bukan lagi merupakan pegangan atau iktiqad tauhid....

Jika kita sedang merasakan ilmu yang diketahui tentang tauhid (ilmu hakikat dan makrifat), sebagai pegangan atau iktiqad tauhid (makrifatullah) kita sebenarnya kita sedang bersangka-sangka berdasarlan kepada ilmu pengetahuan yang diketahui hasil daripada kuta membaca ayat-ayat Al-Quran yang menerangkan tentang tauhid....

Secara tidak disedari kita sedang bersangka-sangka berdasarkan kepada firman Allah yang telah kita baca....

Keadaan ini sedang berlaku didalam keadaan yang tidak disedari (tersembunyi lagi tersembunyi), dan kebanyakan orang yang sedang duduk disini sudah merasakan mereka telah pun mencapai kepada makrifatullah atau sudah berpegang dengan pegangan atau iktiqad tauhid tetapi sebenarnya mereka sedang tertipu dengan sangkaan mereka sendiri iaitu sedang berprasangka kepada ilmu yang mereka ketahui tentang tauhid, ilmu yang diketahui inilah yang sedang disangka sebagai pegangan atau iktiqad tauhid (makrifatullah) mereka,

Sebenarnya mereka belum lagi sampai kepada pegangan atau iktiqad tauhid....

Apa yang Allah telah firmankan tentang untuk menetapkan iktiqad tauhid....

17. Surah Al-'Isrā' (Verse 41)

‎وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِي هَٰذَا الْقُرْآنِ لِيَذَّكَّرُوا وَمَا يَزِيدُهُمْ إِلَّا نُفُورًا

Dan sesungguhnya Kami telah menerangkan jalan-jalan menetapkan iktiqad dan tauhid dengan berbagai cara di dalam Al-Quran ini supaya mereka beringat; dalam pada itu, penerangan yang berbagai cara itu tidak menjadikan mereka melainkan bertambah liar....

Ini adalah huraian dari sudut ilmunya, kita baru tahu maksud nafi dan isbat belum lagi melakukan nafi dan isbat tersebut....

Kita tahu tetapi belum lagi melakukan jalan dan cara untuk menetapkan nafi dan isbat tersebut membawa makna kita belum lagi berpegang dengan kalimah tauhid yang telah diperkatakan.

Inilah keadaan yang telah diberikan amaran keras oleh Allah seperti didalam firmanNya

61. Surah Aş-Şaf (Verse 2)

‎يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ

Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu memperkatakan apa yang kamu tidak melakukannya!

61. Surah Aş-Şaf (Verse 3)

‎كَبُرَ مَقْتًا عِندَ اللَّهِ أَن تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ

Amat besar kebenciannya di sisi Allah - kamu memperkatakan sesuatu yang kamu tidak melakukannya....

Orang-orang yang bersikap memperkatakan tentang ilmunya sahaja tetapi tidak melakukan sepertimana yang telah diperkatakan ini adalah termasuk orang yang sedang bersangka-sangka dengan kebenaran ilmu yang telah diketahui dan diperkatakan....

Apa yang diperkatakan itu adalah benar berdasarkan kepada nilaian dari sudut ilmu pengetahuan tetapi dari sudut amalan belum dilakukan lagi....

Inilah yang dikatakan sedang bersangka-sangka dan timbul anggapan bahawa ilmu yang telah diketahui itu yang dijadikan sebagai pegangan tanpa melakukan jalan dan cara untuk mengamalkan ilmu yang telah dketahui tersebut....

Yang diketahui itu sudah betul, persoalannya sudahkah mengamalkan sepertimana yang telah diketahui itu (melakukan apa yang telah diperkatakan)

Jika kita memperkatakan tentang ilmu yang telah diketahui ini tanpa mengamalkan sepertimana yang telah diperkatakan berdasarkan kepada kebenaran ilmu yang telah dketahui tersebut, inilah sikap yang telah dijelaskan oleh Allah didalam firmanNya....

10. Surah Yūnus (Verse 36)

‎وَمَا يَتَّبِعُ أَكْثَرُهُمْ إِلَّا ظَنًّاۚ إِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًاۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ

Dan kebanyakan mereka, tidak menurut melainkan sesuatu sangkaan sahaja, (padahal) sesungguhnya sangkaan itu tidak dapat memenuhi kehendak menentukan sesuatu dari kebenaran (iktiqad).... Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan apa yang mereka lakukan....

10. Surah Yūnus (Verse 66)

‎أَلَا إِنَّ لِلَّهِ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَمَن فِي الْأَرْضِۗ وَمَا يَتَّبِعُ الَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ شُرَكَاءَۚ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ

Ingatlah! Sesungguhnya bagi Allah jualah segala yang ada di langit dan yang ada di bumi dan bahawa mereka yang menyembah sesuatu yang lain Allah sebagai sekutuNya, mereka tidak menurut (sesuatu keyakinan), mereka hanya menurut sangkaan semata-mata, dan mereka hanyalah orang-orang yang sentiasa berdusta....

53. Surah An-Najm (Verse 28)

‎وَمَا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍۖ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّۖ وَإِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا

Sedang mereka tidak mempunyai sebarang pengetahuan mengenainya. Mereka tidak lain hanyalah mengikut sangkaan semata-mata, padahal sesungguhnya sangkaan itu tidak dapat memenuhi kehendak menentukan sesuatu dari kebenaran (iktiqad)....

Jadi untuk kita semua tidak duduk didalam keadaan bersangka-sangka kita mesti melakukan sepertimana yang telah diperkatakan berdasarkan kepada kebenaran ilmu tersebut....

Kita tidak boleh melakukan dengan cara sesuka hati dan mengikut kefahaman kita secara sendiri-sendiri tetapi mesti,

HENDAKLAH MELAKUKAN SESUATU PERKARA DENGAN CARA YANG DIKEHENDAKI Allah....

76. Surah Al-'Insān (Verse 29)

‎إِنَّ هَٰذِهِ تَذْكِرَةٌۖ فَمَن شَاءَ اتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِ سَبِيلًا

Sesungguhnya (segala keterangan yang disebutkan) ini, menjadi peringatan; maka sesiapa yang mahukan (kebaikan dirinya) bolehlah ia mengambil jalan yang menyampaikan kepada keredaan Allah (dengan iman dan taat)....

76. Surah Al-'Insān (Verse 30)

‎وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَن يَشَاءَ اللَّهُۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا

Dan tiadalah kamu berkemahuan (melakukan sesuatu perkara) melainkan dengan cara yang dikehendaki Allah; sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana (mengaturkan sebarang perkara yang dikehendakiNya)....

CONTOH BAGAIMANA CARA NAK INGAT KEPADA ALLAH SEPERTIMANA YANG DIKEHENDAKI OLEH ALLAH YANG TERDAPAT DIDALAM FIRMANNYA

2. Surah Al-Baqarah (Verse 198)

‎لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَبْتَغُوا فَضْلًا مِّن رَّبِّكُمْۚ فَإِذَا أَفَضْتُم مِّنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللَّهَ عِندَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِۖ وَاذْكُرُوهُ كَمَا هَدَاكُمْ وَإِن كُنتُم مِّن قَبْلِهِ لَمِنَ الضَّالِّينَ

Tidaklah menjadi salah, kamu mencari limpah kurnia dari Tuhan kamu (dengan meneruskan perniagaan ketika mengerjakan Haji). Kemudian apabila kamu bertolak turun dari padang Arafah (menuju ke Muzdalifah) maka sebutlah nama Allah (dengan doa,"talbiah" dan tasbih) di tempat Masy'ar Al-Haraam �(di Muzdalifah),

dan ingatlah kepada Allah dengan menyebutnya sebagaimana Ia telah memberikan petunjuk hidayah kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu adalah dari golongan orang-orang yang salah jalan ibadatnya....

JIKA KITA TIDAK MENGETAHUI, KEPADA SIAPAKAH YANG TELAH DIPERINTAHKAN OLEH ALLAH UNTUK KITA BERTANYA

21. Surah Al-'Anbyā' (Verse 7)

‎وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ إِلَّا رِجَالًا نُّوحِي إِلَيْهِمْۖ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Dan Kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu (wahai Muhammad) melainkan orang-orang lelaki yang Kami wahyukan kepada mereka (bukan malaikat); maka bertanyalah kamu kepada AhluzZikri" jika kamu tidak mengetahui....

Untuk melakukan Amalannya ada jalan dan cara tersendiri yang telah Allah memberikan penjelasannya didalam Al-Quran....

CARILAH YANG BOLEH MENYAMPAIKAN KEPADANYA....

5. Surah Al-Mā'idah (Verse 35)

‎يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan carilah yang boleh menyampaikan kepadaNya, dan berjuanglah pada jalan Allah supaya kamu beroleh kejayaan....

72. Surah Al-Jinn (Verse 11)

‎وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَٰلِكَۖ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا

`Dan bahawa sesungguhnya (memang maklum) ada di antara kita golongan yang baik keadaannya, dan ada di antara kita yang lain dari itu; kita masing-masing adalah menurut jalan dan cara yang berlainan....

78. Surah An-Naba' (Verse 39)

‎ذَٰلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّۖ فَمَن شَاءَ اتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِ مَآبًا

Itulah keterangan-keterangan mengenai hari yang sungguh tetap berlakunya; maka sesiapa yang mahukan kebaikan dirinya, dapatlah ia mengambil jalan dan cara kembali kepada Tuhannya!

17. Surah Al-'Isrā' (Verse 41)

‎وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِي هَٰذَا الْقُرْآنِ لِيَذَّكَّرُوا وَمَا يَزِيدُهُمْ إِلَّا نُفُورًا

Dan sesungguhnya Kami telah menerangkan jalan-jalan menetapkan iktiqad dan tauhid dengan berbagai cara di dalam Al-Quran ini supaya mereka beringat; dalam pada itu, penerangan yang berbagai cara itu tidak menjadikan mereka melainkan bertambah liar....

FANAFILLAH DAN BAQO'BILLAH ATAU NAFI DAN ISBAT

Fana'fillah - binasa selain daripada Allah - hasil dari menafikan segala sifat ketuhanan kepada selain daripada Allah....

Baqobillah - kekal Allah semata-mata - hasil mengisbatkan segala sifat yang wajib bagi Allah kepada Allah....

Huraian diatas berdasarkan kepada ilmu. Menampakkan fana'fillah dan boqo'billah adalah dua hal yang berasingan diantara satu sama lain....

Manakala hasil daripada praktikal kedua-dua hal iaitu fanafillah dan baqobillah terhasil melalui satu perlakuan sahaja iaitu dengan mengadakan penyaksian dan pengakuan yang segala sifat yang wajib bagi Allah adalah sifat Allah sendiri.. melalui melakukan jalan dan cara untuk menetapkan iktiqad dan tauhid....

Firman Allah berkaitan iktiqad tauhid

17. Surah Al-'Isrā' (Verse 41)

‎وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِي هَٰذَا الْقُرْآنِ لِيَذَّكَّرُوا وَمَا يَزِيدُهُمْ إِلَّا نُفُورًا

Dan sesungguhnya Kami telah menerangkan jalan-jalan menetapkan iktiqad dan tauhid dengan berbagai cara di dalam Al-Quran ini supaya mereka beringat; dalam pada itu, penerangan yang berbagai cara itu tidak menjadikan mereka melainkan bertambah liar....

Salah satu jalan dan cara untuk menetapkan iktiqad dan tauhid ialah dengan melaksanakan perintah Allah yang tersirat didalam firmanNya

2. Surah Al-Baqarah (Verse 54)

‎وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ إِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ أَنفُسَكُم بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ فَتُوبُوا إِلَىٰ بَارِئِكُمْ فَاقْتُلُوا أَنفُسَكُمْ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ عِندَ بَارِئِكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْۚ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Dan (kenangkanlah) ketika Nabi Musa berkata kepada kaumnya:

"Wahai kaumku! Sesungguhnya kamu telah menganiaya diri kamu sendiri dengan sebab kamu menyembah patung anak lembu itu,

maka bertaubatlah kamu kepada Allah yang menjadikan kamu;

iaitu "BUNUHLAH DIRI KAMU"....

Yang demikian itu lebih baik bagi kamu di sisi Allah yang menjadikan kamu, supaya Allah menerima taubat kamu itu. Sesungguhnya Dia lah Yang Maha Pengampun (Penerima taubat), lagi Maha Mengasihani...."

Perintah Allah "BUNUHLAH DIRI KAMU" membawa maksud lakukan perintah Allah yang terkandung didalam Al-Quran, Apabila melakukan perintah tersebut akan menghasilkan rasa hilang rasa keberadaan atau keakuan diri kuta sendiri....

Untuk melaksanakan perintah Allah "BUNUHLAH DIRI KAMU" kita boleh melaksanakan apa yang tersurat dan apa yang tersirat didalam firman Allah....

73. Surah Al-Muzzammil (Verse 8 )

‎وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيلًا

Dan sebutlah akan nama Tuhanmu, serta tumpukanlah kepadaNya dengan sebulat-bulat tumpuan....

Yang cara untuk melaksanakannya pula dengan mengikut sepertimana yang telah disandakan oleh Nabi Muhammad saw

Saidina Ali Rodziallah hu'an hu Bertanya kepada Rasulullah bagaimana aku nak hampir dengan Allah ya Rasulullah. Rasulullah menjawab mari dekat dengan aku ya Ali hingga bertemu lutut....

     -  Pejamkan mata mu,
     -  Tongkat kan lidah mu ke langit2,
     -  sebutlah nama Allah sebanyak2nya

Dengan berlakunya penyaksian dan pengakuan segala sifat yang wajib bagi Allah yang sedang dirasai oleh rasa perasaan itu adalah sifat Allah secara automatik berlaku penafian bahawa segala sifat yang wajib bagi Allah kepada selain dari Allah dan sedang menyaksi dan mengaku iaitu merasai dengan rasa perasaan bahawa segala sifat yang wajib bagi Allah adalah sifat Allah sendiri bermakna kita sedang mengisbatkan sifat yang wajib bagi Allah kepada Allah sendiri....

PENYAKSIAN DAN PENGAKUAN ATAU SEDANG MERASAI SIFAT YANG WAJIB BAGI ALLAH ADALAH SIFAT ALLAH MEMBAWA MAKNA SEDANG MENAFIKAN SEGALA SIFAT YANG WAJIB BAGI ALLAH KEPADA DIRI SENDIRI DAN SELAIN DARI ALLAH DAN DIDALAM MASA YANG SAMA SEDANG MENGISBATKAN SIFAT YANG WAJIB BAGI ALLAH KEPADA ALLAH....

INI ADALAH HURAIAN HASIL DARIPADA PRAKTIKAL....

Wallahualam....


One Mysterious Generation Official 489
Pondok Usang Teratak Buruk
35000 Tapah The Blues

#AlifLamMim #OMG489 #LegasiTG13
#CintaHatiBeta #MaalHijrah #InsanFaqir
#TitianPerjalanan #KulluNafsinZaikatulMaut

MENGENAL DIRI

MAN ARAFAH NAFSAHU FAKAD ARAFAH RABBAHU”
Siapa mengenal Dirinya ia mengenal Tuhannya
------------------------------------
Maksudnya adalah:
MAN ini adalah bertaraf makhluk, namun apabila ia sudah mengenal dirinya NAFSAHU (Manusia) maka barulah ia mengenal Tuhannya yang bernama RABBAHU.. Yaitu Tuhan yang bertaraf LAISA KAMISLIHI SYAIUN (Yang tidak berupa apa pun juga)
------------------------------------
Maksudnya lagi :
MAN ini jika kita bawa pada pengertian NAFSAHU maka ia akan membawa kepada manusia yang “Laisa kamislihi syaiun ” yaitu manusia yang Batin atau dikenal sebagai INSAN atau di kenal juga sebagai DIRI SEBENAR DIRI yang bertaraf NYAWA atau NAFAS.
------------------------------------
MENGENAL DIRI itu adalah :
MENGETAHUI ASALMULA NABI ADAM ALAIHI SALAM sebagai Bapak dari segala Tubuh ADAM ABU BASAR
------------------------------------
Asalnya Nabi Allah, ADAM itu nasarnya Air, Api, Angin, Tanah.. maka turunlah kepada kita :
------------------------------------
Tanah itu => Tubuh kita
Angin itu => Nafas kita
Api itu => Darah kita
Air itu => Rasa kita
------------------------------------
Semua itu menyatu sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan, tidak berceraian. Maka dari itulah kita ketahui arti namanya MENGENAL DIRI
------------------------------------
Kejadiannya Tanah bernama Syari’at => TUBUH pada kita
---------------------
Kejadiannya Angin bernama Tarikat => LAKU pada kita
---------------------
Kejadiannya Api bernama Hakikat => HATI pada kita
---------------------
Kejadiannya Air bernama Ma’rifat => RASA pada kita

Itulah namanya MENGENAL DIRI .
------------------------------------
SYARIAT umpama Kaki
TARIKAT umpama Tangan
HAKIKAT umpama Tubuh
MA'RIFAT umpama Kepala
------------------------------------
Semua itu menyatu sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan, tidak berceraian.... Maka dari itulah kita ketahui arti namanya MENGENAL DIRI jalan mengenal ALLAH....
------------------------------------
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui....”
-( QS. Jatsiyah 018 )


One Mysterious Generation Official 489
Pondok Usang Teratak Buruk
35000 Tapah The Blues

#AlifLamMim #OMG489 #LegasiTG13
#CintaHatiBeta #MaalHijrah #InsanFaqir
#TitianPerjalanan #KulluNafsinZaikatulMaut

SIRULLAH

SIRULLAH itu RAHSIA ALLAH,
ALLAH itu adalah SIFATNYA ALLAH,
SIFAT ALLAH itu adalah KUNHI ZATULLAH....

ADAPUN HAKIKAT sebenar2 yang disebut KUNHI ZATULLAH itu tidak lain selain dari perihal Muhammad jua adanya....

Kerana: Jangan tersilap antara makna Zat dengan Sifat kerana hakikat Zat itulah Sifat....

Memudahkan #kefahaman tentang Sirullah ini, maka pandangan rahsia Muhammad yang jatuh kepada perkara ruh yang dinamakan #Muhammad itu kerana keberadaan ruh itu asalnya dari Allah maka dinyatakan sebagai Sirullah....

"AKU TIUPKAN RUHKU"

Maka ruh inilah yang menjadi Sirullah dan dengan adanya ruh inilah maka adanya dinamakan diri....

Bila Allah nyatakan "Aku tiupkan ruhKu" jangan disangka2 Allah itu ruh....

Antara Allah Adam dan Muhammad itu,tiap nama ini ada #isinya....

Isi pada nama Allah itu adalah:
#Zat_Sifat_Asma_Afaal....

Isi pada Muhammad itu adalah:
#Bathin_Awal_Akhir_Zahir....

Isi pada Adam itu adalah:
#Rahsia_Nyawa_Hati_Tubuh....

#Kupasannya:

#ZAT pada Allah jadi #BATHIN kepada Muhammad dan menjadi #RAHSIA kepada Adam yakni diri kita....

#SIFAT pada Allah jadi #AWAL pada Muhammad dan menjadi #NYAWA pada Adam yakni diri kita....

#ASMA pada Allah jadi #AKHIR pada Muhammad dan menjadi #HATI pada Adam yakni diri kita....

#AFAAL pada Allah jadi #ZAHIR pada Muhammad yang menjadi #TUBUH pada Adam yakni diri kita....

Rahsia yang perlu kita tahu adalah:

Zat - Bathin - Rahsia
Sifat - Awal - Nyawa
Asma - Akhir - Hati
Afa'al - Zahir - Tubuh
#Adalah_Esa jua dan perkara yang sama....

Inilah yang dimaksudkan dalam firman Allah:

,"MANUSIA ITU SIFATKU DAN SIFATKU ITU TIADA LAIN DARIPADA AKU"

Sirullah ini jatuhlah ianya kepada rahsia sifat yang terzahir pada tubuh kita sebagai hamba yakni AKU....

Rahsia hamba adalah bathin Muhammad yakni Zat Allah....
Nyawa hamba adalah awal Muhammad yakni Sifat Allah....
Hati hamba adalah Akhir Muhammad yakni Asma Allah....
Tubuh hamba adalah Zahir Muhammad yakni Afaal Allah....

Afaal Allah inilah jadi bathin Muhammad yang dikatakan Zat yang jadi rahsia pada kita....
Asma Allah pula jadi zahir Muhammad yang kini menjadi jasad pada kita....
Sifat Allah inilah akhir Muhammad yang kini pada tubuh kita dinamakan hati....
Zat Allah inilah awal Muhammad yang kini pada tubuh kita bernama ianya ruh....

Atas dasar inilah saya nyatakan bahawa kita ini berada dalam tubuh Allah kerana rahsia Allah itu sekarang ini telah menjadi tubuh pada kita, jasad Allah kini telah pun menjadi hati pada kita, hati Allah kini telah jadi nyawa pada kita dan ruh Allah yang ditiupkan itu sekarang ini kita kanzun mahfiyyankan agar menjadi rahsia kita dengan Allah....

Segala kenyataan yang dinyatakan ini dimanakah letaknya?

Dimanakah Sirullah itu yang telah kita zahirkan?

Putusnya ilmu Sirullah ini pada hamba seluruhnya terletak dalam #syuhadat kerana hakikat syuhadat itu adalah diri kita jua yang berasmakan diriNya.... Atas dasar inilah maka syuhadat itu wajib #ditasdikkan dihati kerana hati itu Asma....

Adapun makna paling mudah terhadap SIRULLAH ini adalah KITA BUKA RAHSIA KITA SENDIRI....

Semoga faham yang saya maksudkan....

Bagaimana nak buka rahsia itu?

Letaknya dalam syuhadat....

Cari Guru Mursyid untuk selebihnya, kerana Mursyid yang dapat memimpin kamu menuju kepada Allah Azzawajalla....

In shaa Allah ....


One Mysterious Generation Official 489
Pondok Usang Teratak Buruk
35000 Tapah The Blues

#AlifLamMim #OMG489 #LegasiTG13
#CintaHatiBeta #MaalHijrah #InsanFaqir
#TitianPerjalanan #KulluNafsinZaikatulMaut

Maksud Lailatul Qadar

Pengertian bahasa perkataan laila bermaksud malam....  Manakala perkataan Qadar pula  bermaksud mubarokatin (keberkatan) atau saat yang diperingati.  Jika kedua-dua perkataan itu digabungkan, ianya maksud Lailatul Qodar iaitu malam keberkatan atau malam yang diperingati....
______________________________________________
Mengikut tafsiran ilmu Hakikat dn makrifat perkataan Laila merujuk kepada jahil, manakala perkataan Qadar pula merujuk kepada berilmu (alim).  Jika kedua-dua perkataan itu digabungkan, ianya membawa maksud iaitu dari bersifat seorang yang jahil kembali bertukar kepada seorang alim yang berilmu.Iaitu terbuka hijab pintu hatinya daripada seorang yang tidak mengenal Allah ianya berubah krpada seorang yang mengenal Allah swt.
Saat mengenal Allah itulah yang dikatakan saat keberkatan dan saat-saat yang tidak akan dapat dilupakan buat selama-lamanya....
______________________________________________
Ianya juga membawa maksud, daripada suasana gelap dzulmat, hitam kotor, dan jahil fasiq hatinya dari ilmu makrifat bertukar kepada suasana yang gemilang sirna cahaya keberkatan yang amat terang benderang hatinya setelah mendapat ilmu mengenal Allah.
Daripada bersifat jahil bertukar kepada sifat mengenal dirinya dan bertukar kepada mengenal Allah.  Dari asalnya bersifat fasiq (tidak mengenal Allah), kini bertukar dan berubah kepada seorang yang bersifat alim (mengenal Allah).  Inilah pengertian malam LIlatul Qadar yang sebenar....
______________________________________________
Kebanyakkan dari kita, bila mn disbut malam Lailatul Qadar yang mereka ingat hanya keajaiban pada bulan ramadhan.  Seumpama perigi yang kering akan menjadi penuh (melimpah).  Pokok kayu-kayan akan jadi tunduk (rebah) menyembah bumi, angin dan burung yang sedang berlalu, akan jadi berhenti dan sebagainya.  Sedangkan intisari daripada maksud Lailatul Qadar itu, sebenarnya bermaksud dari sifat seorang yang buta mata hatinya bertukar kepada cerah mata hatinya karna memandang dan mengenal Allah....
______________________________________________
"Apabila engkau ingin hatimu hidup, iaitu hidup yang tidak ada mati sesudahnya lagi, maka keluarlah engkau dari menyandarkan harapan kepada makhluk.  Matikan hawamu dan irodatmu.  Diwaktu itulah engkau mulai akan diberi oleh Allah hidup yang sejati, hidup yang tidak ada mati sesudahnya lagi.  Pemberian yang tidak ada henti-hentinya lagi.  Lalu diangkat nilai engkau dalam hati hamba-hambanya. Sehingga engkau tidak akan sesat untuk selama-lamanya...."
______________________________________________
Apakah arti hidup yang tiada mati sesudahnya ?
Arti hidup yang tiada mati itu, adalah merujuk kepada ilmu mengenal Allah.  Sesudah kita berjaya sampi kepada tahap ilmu mengenal Allah, ilmu itu akan tetap hidup di dalam hati-hati kita untuk selama-lamanya, yang tidak akan ada kesudahannya. Dan tidak akan pernah padam dan terhapus dari ingatan hati kita buat selama-lamanya.
Wajah Allah inilah yang akan kita bawa sampai kehari kiamat dan hari mengadap Allah Ta'ala.  Apabila kita telah berjumpa dengan ilmu mengenal Allah,  ingatan hati kita kepada Allah tidak akan pernah terlupus, walaupun sesaat, walaupun ketika jasad sedang tidur....
______________________________________________
Sesudah kita mengenal Allah (Mendapat Lailatul Qadar) iktikad atau pegangan hati kita, akan berubah sepenuhnya, daripada bersifat gelap kepada terang, daripada bersifat mati hati bertukar kepada hati yang sentiasa hidup. Yang tetap hidup tiada mati itu, adalah ingatan kita kepada Allah, ianya akan tetap hidup dihati kita, yang tidak akan ada matinya, bukan bermakna tidak mati jasad, tetapi tidak mati ingatan kita kepada Allah.  Bagi yang mendapat Lailatul Qadar ia juga tidak akan sesat selamanya....
______________________________________________
Apabila ingatan kita kepada Allah tidak pernah mati dan tidak pernah padam, disitulah segala kebesaran Allah, akan dapat kita miliki dan menjiwainya dengan penuh pengertian.  Pengertian itu nantinya akan terzahir keluar, sehingga melimpah ruah.  Rasanya seumpama kita ini kaya, yang kekayaannya itu, tidak akan menemui jalan kemiskinan.
Kelazatan zauk(rasa) yang tidak pernah menemui jalan luntur. Iaitu kaya dengan sifat sabar, taat, patuh, tawakal, takwa dan sebagainya.  Prmberian kekayaan seumpama itu, akan berterusan dan berpanjangan hidupnya didalam hati-hati kita, selagi akal masih bersifat waras kepada Allah....
______________________________________________
Inilah intisari maksud Lailatul Qadar yang sebenar-benarnya.  Perjalanan dari bersifat gelap menuju kepada yang bersifat terang.  Dari bersifat mati ingatan bertukar kepada bersifat ingatan kepada Allah sentiasa hidup.Apabila ingatan kita kepada Allah sentuasa hidup, ingatan kepada makhlok, dengan sendirinya sjan mati dan terpadam. Mati hawa nafsu, mati kehendak dan mati keinginan selain Allah.  Mati harapan kepada mahluk, bertukar harapan kepada Allah.  Daripada bersifat sayangkan mahluk, menuju kepada bersifat sayangkan Allah....
______________________________________________
"Allah telah membeli jiwa kita, untuk Dia,  Bayarannya adalah syurga.  Sebab itu tidak seorang pun yang dapat membelinya dan menawarnya sampai akhir zaman.  Suatu barang yang tidak boleh dijual dua kali"Bagi yang mendapat Lailatul Qadar, diumpamakan dirinya telah terjual dan telah tergadai kepada Allah.  Setelah kita serahkan dan mengembalikan diri kita kepada Allah.  Ianya tidak boleh lagi diambil balik.  Setelah pertama kali dijual, ia tidak boleh dijual buat kali kedua....
______________________________________________
Inilah kedudukan iktiqad atau pegangan hati orang makrifat, ysng tidak ada duanta berbanding Allah.  Sekali kita berserah diri kepada Allah, jangan hendaknya berpatah balik.  Pupuklah hati supaya buah tawakkal dan buah berserah boleh bercambah dengan subur.
Bagi yang mendapat anugerah Lailatul Qadar, jiwa dan raganya telah dibeli Allah.  Setelah dirinya dibeli Allah tidak ada mahkuk lain lagi yang dapat membelinya lagi selain dari Allah.  Walaupun dibeli dan ditukar ganti dengan pangkat besar, rumah besar, mobil mewah dan kekayaan duit dolar  Allah tidak akan menjualnya semula kepada mahluk, walaupun dengan harga yang mahal.Begitu juga dengan mereka yang mengenal Allah ( yang mendapat anugerah Lailatul Qadar ) mereka tidak akan berpaling lagi dari Allah. Walaupun didatangi msibah, penyakit, kemiskinan dan kepayahan hidup, mereka tidak akan berpsling dari berserah diri dsn bertawakkal kepada Allah....
______________________________________________
Tidak ada lagi arti kecewa dan arti penyesalan dihati mereka yang mengensl Allah.  Hatinya kepada Allah tetap utuh dan tidak mudah terpesong dengan kekayaan dan kemewahan.  Mereka sedar bahawa, yang diri mereka itu, telah dibeli Allah dan kita pula telah menjualkannya kepada Allah.Angkat jual beli diantara kita dengan Allah telah dikira selesai.  Segala sifat, kelakuan, asma', dan zat yang mendatang di atas diri kita ini, dianggap telah terjual dan bukan lagi menjadi milik kita....
______________________________________________
Semua sifat yang mendatang telah dianggap seumpama anugerah dari Allah kepada kita, kita ini tidak ubah selaku pelakon, yang cuma sekadar melakonkannya sahaja, dari apa yang dianugerahkan oleh Allah kepada kita.  Oleh itu terimalah segalanya dengan ucapan terima kasih.  Inilah erti dan pengertian Lailatul Qadar menurut kaca mata ilmu makrifat.
Kita sebenarnya telah mati dan telah menjual sifat perangai, sifat jasad, sifat nama, dan sifat zat kita kepada Allah. Jual sifat ego, sifat marah, tinggi diri, dengki, tamak harta dunia, menyesal, putus asa, dunia, akhirat, dan sebagainya.  Kita serah segala-galanya ke atas kebijaksanaan Allah, Allahlah yang menentukan dan mengaturkan kehidupan kita....
______________________________________________
Firman Allah :(97.Surah Al-Qadr 4)
"Pada Malam itu, turun malaikat dan roh padanya,  dengan izin Tuhan mereka, kerana membawa dari tiap-tiap perintah"
Roh kita telah ditugaskan bagi membawa perintah Allah.  Diantara perintah itu adalah supaya roh membawa segala sifat anggota pancaindera, perangai yang dilakukan oleh anggota, nama yang dipanggil kepada anggota dan zat roh itu sendiri, supaya dapat dikembalikan semula hak Allah kepadanya.Bermulah Lailatul Qadar itu, adalah disaat diri kita dijual dan diserahkan kembali kepada Allah. Dengan ini jugalah bermulanya sejarah diri (roh) kita telah dibeli dan terjual kepada Allah.  Iaitu disaat kita mengenal roh dan mengenal Allah....
______________________________________________
Kapan MASA BERLAKUNYA LAILATUL QADAR ?
Mengikut setengah golongan masyarakat, ada yang mengatakan bahawa, masa berlakunya malam Lailatul Qadar itu pada malam 27 Ramadhan.  Ada pula yang mengatakan pada malam 17 Ramadhan dan ada pula yang mengatakan 10 malam terakhir Ramadhan....
______________________________________________
Mengikut para ahlimakrifat, mreka mengira dimana tempat dan kepada siapa ianya berlaku, sedikit pun tidak menarik perhatian dan menajadi keutamaannya.  Sesungguhnya Lailatul Qadar itu boleh berlaku pada bila-bila masa, pada sebarang tempat dan kepada sesiapa sahaja yang dikehendaki Allah swt.Tidak semestinya pada tanggal-tanggal seperti tersebut.  Apababila sampai masa dan ketikanya, hati seseorang itu akan dibuka Allah untuk menerima kesedaran yang luar biasa (Lailatul Qadar), ianya tidak kira tarikh atau haribulan.  Ianya ditentukan bilamana kita mengenal Allah, tidak kiralah melalui apa cara sekalipun....
______________________________________________
Masa dan tanggal berlakunya Lailatul Qadar itu apabila bertukarnya hati seorang yang jahil, kepada seorang yang berilmu mengenal Allah.  Itulah yang dikatakan masa dan tanggal Lailatul Qadar.  Inilah yang dikatakan hari keberkatan dan hari  yang diperingati ( Lailatul Qadar ). Bagi ahli makrifat tidak ada hari yang lebih berkat dan lebih diperingati selain dari masa, tanggal' dan hari mereka dapat mencapai tahap mengenal Allah swt....
______________________________________________
Inilah yang dikatakan hari barokah, hari yang diperingati, hari terang benderang seumpama hari seribu bulan.  Itulah hari Lailatul Qadar yang sebenar. Menurut suluhan dan takrifan makna ilmu makrifat.  Malam Lailatul Qadar itu akan muncul bukan saja pada waktu bulan Ramadhan, bukan hanya tertuju kepada malam 7 likur, atau malam 27 atau malam 17 Ramadhan saja. Tetapi Lailatul Qadar itu, akan berlaku pada bila-bila masa yang dikehendaki Allah swt. Tidak kira siang atau malam, tidak kira bulan atau tahun.  Tergntuk kepada Allah Yang Maha Berkuasa kepada sesiapa yang dikehendakinya....
______________________________________________
BISAKAH PERISTIWA LAILATUL QADAR MERUBAH HATI SECARA TIBA-TIBA ?
Lailatul Qadar boleh berlaku bila-bila masa, samada semasa menunaikan ibadah sembahyang, sedang mendengar syarahan guru, sedang berjalan, bertafakur, bermunajat, menadah tangan, bangun tidur, didalam tidur, ketika sedang menangis, dalam keadaan rasa penyesalan, semasa berada di dalam kurungan penjara, semasa sedang suka dan sebagainya.
Ada setengah dari mereka, mencapai Lailatul Qadar ketika mengikuti usungan jenazah ke kuburan, sewaktu mencari rotan di dalam hutan belukar yang sunyi, ada yang mencapainya ketika sedang membaca kitab suci Al-Quran, ada melalui musibah yang menimpa dan ada melalui berbagai-bagai cara.  Terpulang kepada masa, tempat dan siapa yang dikehendaki Allah swt....
______________________________________________
Tidak kurang pula yang mendapat Lailatul Qadar itu, semasa mengerjakan ibadat puasa, sewaktu bersembahyang malam, sembahyang hajat dan sewaktu bermunajat di malam hari ketika orang sedang nyenyak tidur.  Tidak menjadi kesalahan mendapat Lailatul Qadar dengan cara ibadah seumpama diatas, malah digalakkan dalam islam.  Tetapi jangan sampai ianya dijadikan satu kemestian turunnya Lailatul Qadar.  Harus di ingat bahawa pekerjaan ibadah tidak menjanjikan datangnya Lailatul Qadar.  Perbuatan ibadah itu hanya salah satu kaedah datangnya Lailatul Qadar....
______________________________________________
Ibadah adalah kewajiban biasa, bukannya pekerjaan yang luar biasa walaupun bertahun beribadah di dalam gua ditengah-tengah hutan belantara sekalipun, jika tidak melalui ilmu mengenal Allah, tidaklah ia mencapai Lailatul Qadar.  Lailatul Qadar itu hanya akan berlaku apabila hati seseorang mencapai tahap mengenal Allah.  Bilamana sampainya kehendak Allah menganugerahkan Lailatul Qadar kepada seseorang, dengan hanya mendengar sepotong ayat saja sifat kerohaniannya akan berubah secara tiba-tiba....
______________________________________________
Malam Lailatul Qadar juga lebih dikenali sebagai malam seribu bulan.  Seribu bulan itu, bermaksud terang benderang, seumpama malam yang gelap gelita, telah diterangi, disuluh dan telah ditemani oleh seribu biji bulan, cuba bayangkan betapa terangnya bumi ini, apabila ianya diterangi dan disuluh oleh seribu biji bulan.  Begitulah terangnya hati mereka yang mendapat cahaya Lailatul Qadar Allah.  Dengan hanya membaca sepotong ayat dari ayat-ayat Allah, barokahnya (berkatnya) seumpama hati kita telah diterangi dan disuluh oleh seribu bulan....
______________________________________________
Cuba bayangkan nilaian kematangan akal semasa berumur satu tahun, dibandingkan akal mereka yang berumar seribu tahun.  Inilah kelebihan dan kematangan akal bagi yang mendapat malam Lailatul Qadar (malam 1000 bulan).  Secara tiba-tiba boleh mengubah akal yang jahil dalam sekelip mata kepada akal yang berilmu, mengenal Allah....
______________________________________________
Begitulah nilai terangnya hati mereka yang mendapat anugerah Lailatul Qadar.  Dari bersifat lalai akan bertukar kepada yang bersifat ingat kepada Allah.  Dari berilmu syari'at, akan bertukar kepada hati yang beriilmu makrifat.  Bagi mereka yang buta mata hatinya, walaupun dengan kehadiran seribu bulan dan sejuta bintang sekalipun, akal dan hati mereka akan tetap berada dalam kegelapan....
______________________________________________
Manakala bagi mereka yang mengenal Allah (mendapat anugerah Lailatul Qadar), walau alam tidak diterangi bulan dan tidak diterangi matahari sekalipun hati mereka sudah cukup terang oleh cahaya Allah (cahaya makrifat kepada Allah).  Inilah pengertian Lailatul Qadar mengikut suluhan makrifat....
______________________________________________
CERITA:  SAIDINA UMAR AL-KHATHAB
Pada zaman Rasulullah saw, ada seorang hamba Allah yang terkenal dengan ganas dan bengisnya, telah pergi untuk membunuh Baginda Rasulullah.  Di dapati adik perempuan kandungnya dan suaminya sendiri telah memeluk islam secara diam-diam, bertambah marah dan lebih membakar hatinya untuk membunuh Baginda Rasulullah....
______________________________________________
Beliau telah mendatangi rumah adik perempuannya dengan tujuan untuk mencari Baginda Rasulullah, bila tiba kerumah adik perempuannya, didapati adik dan suaminya, sedang membaca sesuatu.  Beliau cuba merampasnya dengan tujuan ingin membuang potongan bacaan itu, tetapi dihalang oleh adiknya, sehingga beliau terpaksa bersikap kasar dengan menampar pipi adiknya sehingga terjatuh.  Dengan terjatuh adiknya tadi, sehingga terlepas cebisan potongan ayat dari genggamannya.  Lalu dirampasnya dan dicubanya untuk membaca....
______________________________________________
Setelah membaca, beliau pun menangis, bergenang air mata, bercucuran jatuh membasahi pipinya.  Secara tiba-tiba didatangi suasana yang luar biasa, dari menangis bertukar baik, dari panas bertukar sejuk dan dari jahil bertukar alim.  Dalam masa sesaat, suasana telah berubah dan mengubah hatinya yang gelap itu, seumpama diterangi oleh seribu bulan.  Dengan hanya sepotong ayat saja, telah membuka hatinya secara mendadak, daripada hatinya bersifat panas, kini kembali bertukar menjadi sejuk....
______________________________________________
Ayat itu telah meresap ke dalam lubuk dada yang membuatkan hatinya berubsh secara tiba-tiba.  Lalu beliau bertanya "Dimana Muhammad sekarang?" bawa aku kepadanya! "Aku akan masuk Islam" Itulah kidah Saidina Umar Al-Khathab.  Saidina Umar merasa hatinya telah dipukul oleh ayat berkenaan.  Inilah hakikat Lailatul Qadar, yang membawa perubahan mendadak, kenikmatan dan keberkatan secara tiba-tiba bagi menggambarkan dan menunjukkan maksud Lailatul Qadar yang sebenar....
______________________________________________
Dengan hanya sekelip mata, beliau sudah dapat merasai dan menikmati keberkatan Lailatul Qadar, sudah dapat mengubah sifat kerohaniannya.  Inilah yang dikatakan hari Lailatul Qadar, iaitu hari yang diperingati.  Hari yang indah dan saat-saat yang paling bersejarah yang paling diingati dalam kehidupan seseorang insan menuju Allah....
______________________________________________
Selepas seseorang insan yang mendapat hidayah malam seribu bulan, perubahan iktikadnya dan perubahan pegangan ilmunya terhadap Allah Taala tidak akan terluput lagi.  Bagi yang mendapat ilmu itu, tidak akan terlepas lagi buat selama-lamanya.  Tidak akan terjual lagi buat kali keduanya.  Sekali diri kita mengenal Allah, kita tidak akan kembali lagi kepada sifat jahil.  Apabila diri kita tidak lagi bersifat jahil, disitulah wajah Allah akan dapat kita pandang dan lihat pada segenap penjuru alam....
______________________________________________
Sekali kita memperolehinya, tidak akan menoleh kebelakang lagi, akan digenggam ilmu itu erat-erat, biar nyawa dipisahkan dari jasad, namun terlepas atau dilepaskan tidak sekali-kali.  Inilah kuat dan teguhnya hati mereka-mereka yang mendapat keberkatan Lailatul Qadar (Ilmu mengenal Allah).  Ingatannya kepada Allah, seumpama akan hidup untuk selama-lamanya, yang tidak akan menemui jalan mati sesudahnya....
______________________________________________
Untuk menggapai misi suci kita bagi mendapatkan lailatul Qodar pada ramadzon ini sudahkah setiap diri dari kita berusaha menafikan ujud diri kedalam wujud Allah....
Jika belum lagi bermulalah dari sekarang karna kita telah pun 23 hari melepasi puasa ( ramadhon ) iaitu untuk mengesakan Allah pada segala perbuatan, nama, sifat dan zat Allah....
______________________________________________
Ingatlah bahawa misi kita ialah untuk menghadzir Allah, untuk kita memandang Allah dimana sahaja kita mengadap...Jangan lupa bahawa Allah tersangat hampir dengan kita, terlebih hampir dari urat leher kita sendiri, Allah tidak dihijab oleh sesuatu tetapi diri kita sendiri ( sifat keakuan kita sendiri iaitu kita merasai kita ini ada disamping wujud Allah itulah merupakan dinding yang kita telah adakan diantara Allah dengan kita)....
_____________________________________________


One Mysterious Generation Official 489
Pondok Usang Teratak Buruk
35000 Tapah The Blues

#AlifLamMim #OMG489 #LegasiTG13
#CintaHatiBeta #MaalHijrah #InsanFaqir
#TitianPerjalanan #KulluNafsinZaikatulMaut